Di
suatu siang yang cerah, di rumah sunat al ikhwah yang cukup megah, datanglah
ayah dan bunda dengan di sertai putra tercintanya yang masih berumur belum
genap belasan tahun. Di sapalah oleh Pak Taka selaku staf di rumah sunat Al
Ikhwah yang cukup berwibawa,” ada yang bisa di bantu bapak/Ibu?” Dengan raut
wajah agak sedih sang ibu menjawab, “ ini Mas , anak saya sudah pernah di sunat,
di kampung , yang nyunat bukan dokter atau mantri sunat, trus sekarang saya
liat kok kayaknya jelek banget hasilnya, bagaimana nanti nasib burung anak saya
??? “ . pak Taka pun menjawab dengan senyum sopan sembari mencoba mencairkan
suasana agar sang Ibu tidak terlarut dalam kesedihan akan hasil sunat atau
khitan putranya, “ hmmmm begitu ya Bu, sambIl tersenyum, “in sya Allah tidak
ada masalah Bu, putra ibu kan sekarang terlihat baik-baik saja dan ceria, nanti
di liat sm dokternya nggih, harus di apakan atau apa perlu tindakan apa nanti
biar pak dokter yang menentukan, kalau tidak dr Heri ya nanti di lihat sm dr
chalwan”.
Seperti
biasa sebelum melanjutkan cerita pendek di atas , kami Rumah Sunat Al Ikhwah
adalah tempat atau bisa di sebut klinik lah agar lebih keren hehehehe , yang
berkhidmad sejak awal berdiri tahun 2006 sampai sekarang melayani pasien khitan
atau sunat dengan metode yang aman, nyaman, minim resiko, harga yang minimalis
akan tetapi hasil yang maksimalis hehehehe, oleh karena itu jangan ragu untuk
mendaftarkan putra ayah bunda di rumah sunat al ikhwah yang ber lokasi di jalan
ceningan sari sesetan.
Kembali
pada bahasan tentang hasil sunat yang “HANCUR”. terkadang kita harus mengurai
kembali akan arti dan definisi sunat itu sendiri, mulai dari definisi sunat atau
khitan, tujuan, target dan hasil yang bagus itu bagaimana, apakah yang begini
bagus , apakah yang begitu bagus atau yang bagaimana yang bagus itu sendiri. Oleh
karena itu perlu di pertegas kembali hakikat dari sunat atau khitan itu
sendiri.
Tidak
bosan-bosan kami selalu menjelaskan kembali inti dari sunat atau khitan adalah
agar kepala penis, Bahasa kerennya gland penis tidak tertutup oleh kulit, sehingga
dampak negatif dari tertutupnya kepala penis tersebut bisa di hindari. Oleh karena
itu sunat ini sangat penting bagi kesehatan.
Dari
istilah “HANCUR” yang di sampaikan sang ibu di atas, kita bisa menilai bahwa
hal tersebut di anggap masalah yang cukup serius dan harus mendapatkan solusinya.
Akhirnya dokter dari rumah sunat al ikhwah memeriksa hasil sunat dari putra sang
ibu, dan di dapatkan bahwa secara bentuk atau Bahasa keren nya secara anatomi
memang hasil pemotongan kulit nya tidak merata, dimana pada bagian bawah tersisa
kulit yang lumayan banyak sehingga seolah-olah proses sunat yang di lakukan terkesan
hanya memotong kulit bagian atasnya saja, sedangkan kulit bagian bawahnya di
biarkan saja mengelambir.
Sebelum
lebih jauh kami memberikan penjelasan, kami ingin menjelaskan terlebih dahulu variasi
anatomi atau bentuk dari kulit ujung penis itu sendiri. Ada yang kulit nya Panjang
banget, ada yang tidak terlalu Panjang dan ada yang kulit ujung nya hanya
sedikit. Dahulu , sebelum praktek kedokteran sunat berkembang pesat, yang
membantu di dalam proses sunat adalah calak sunat atau dukun sunat yang mana
bukan merupakan tenaga medis seperti dokter, perawat ataupun bidan. Tentunya alat
yang di gunakan pun sangat sederhana, yang penting tujuan sunat atau khitan
tersebut tercapai. Proses pemotongan dari kulit penis, biasanya hanya pada bagian
atas nya saja, bahkan beberapa hanya membelah bagian tengah dari kulit ujung
saja yang mana istilah keren nya dorsumsisi. Al hasil, karena pemotongan nya pun tidak full
lingkaran penuh maka hasilnya sedikit berbeda dengan hasil sunat sekarang yang
tehnik pemotongan nya ful melingkar 360 derajat. Dengan berbagai variasi bentuk
kulit di atas maka sisa kulit nya pun yang “menggelambir” di bagian bawah pun
akan berbeda-beda pula. Ada yang buanyak karena memang anatomi kulitnya Panjang
banget, ada yang sedikit bahkan mendekati sunat seperti sekarang ini karena
kulitnya pendek, ada pula yang tengah-tengah. Dari penjelasan tersebut
mengakibatkan akan terjadi berbagai macam bentuk sisa kulit, sekali lagi kami
tegaskan sisa kulit , bukan bentuk penis, karena bentuk penisnya tidak berubah
baik Panjang dan besarnya, alias tetap sama.
Kemudian
dokter dari Rumah SUnat AL Ikhwah kembali memeriksa kepala penis si anak, dan
ternyata terlihat full keluar dan tidak tertutup kulit lagi, alias terbuka
penuh. Jadi yang di maksudkan sang ibu hasilnya jelek adalah ada sisa kulit
yang cukup banyak di bagian bawah penis. Bisa jadi sang ibu membandingkan
dengan punya sang ayah kok beda hehehehehe….kok bisa beda , jawaban ada di
penjelasan di atas walaupun tehnik sunatnya sama, dan yang kedua bisa jadi saat
penis itu ukuran anak-anak sisa dari kulit yang menggelambir di bawah itu
kelihatan sangat banyak, akan tetapi seiring dengan perkembangan bentuk dan
ukuran penis menjadi bentuk dan ukuran dewasa, maka sisa kulit tersebut akan
berubah pula menjadi lebih tidak kelihatan lagi, apalagi saat ereksi alias ngaceng(Jawa)
alias kenyang (Bali) malah kulit sisa tersebut tidak kelihatan sama sekali.
Dari
penjelasan di atas, kami menyarankan untuk tidak perlu di lakukan tindakan
apa-apa karena memang secara hakikat dan tujuan dari sunat atau khitan itu
sendiri sudah tercapai, sudah full terbuka kepala penisnya dan tidak ada
tertutup kulit sama sekali, masalah bentuk maka seiring dengan bertambahnya
usia dan berubahnya ukuran penis menuju ukuran dewasa maka secara anatomi pun
akan menyesuaikan dan menjadi jauh lebih baik dan estetik.
Alasan
selanjutnya adalah, bagaimanapun penis merupakan bagian tubuh yang tersembunyi,
dan tidak untuk di tunjuk-tunjukkan, mau bentuk seperti apapun, sisa kulit yang
menggelambir sebanyak apapun, asalkan secara fungsional tidak ada masalah, menurut
hemat kami tidak perlu di lakukan perbaikan maupun tindakan apapun, toh ketika
ereksi juga bentuknya akan sama, bahkan yang tidak di sunat pun kalau kondisi
nya normal , saat ereksi juga sama seperti yang sudah di sunat( kalau kita
pernah lihat film …teteeeeetttt “sensor” hehehehhe), bedanya hanya saat tidak
ereksi, yang sudah di sunat kepala penis tetap terbuka , sedangkan yang belum
sunat tertutup kulit, walaupun beberapa kondisi kepala penis tetap terbuka saat
tidak ereksi dalam kondisi belum sunat karena memang kulit nya dari lahir memang
pendek. Lain hal nya jika sampai mengganggu secara fungsi maka perlu di lakukan
tindakan perbaikan agar fungsinya kembali normal.
Dari
penjelasan di atas , tidak serta merta semua yang “ga bagus” menurut versi
orang tua memerlukan tindakan perbaikan. Balik lagi kepada tujuan dari sunat
atau khitan itu sendiri apabila sudah terpenuhi dan tidak ada gangguan
fungsional maka its ok , no problem dan don’t worry nantinya pasti akan bagus
pada waktunya hehehehehehe….
Bagi
yang belum sunat , silakan segera mendaftar ke rumah sunat al ikhwah, terutama
di wilayah bali dan sekitarnya terkhusu daerah Denpasar , tidak ada kata
terlambat untuk menajdi bersih dan sehat, kami di rumah sunat al ikhwah sudah
biasa menangani dari usia bayi , anak-anak, remaja, dewasa bahkan sampai usia
tua, jadi jangan ragu lagi, kapan lagi , be smart, sunat hanya sekali pilihlah
metode yang terbaik , bukan yang terbaru karena yang terbaru belum tentu yang
terbaik ..heehehehee peace.…..