Tentunya tidak ada salahnya dan
sah-sah saja ketika kita mempromosikan tentang sesuatu yang di rasa merupakan
kelebihan dari suatu tindakan medis, dalam hal ini adalah sunat atau khitan. Sunat
merupakan suatu tindakan memotong sebagian dari kulit preputium (kulit bagian
depan dari penis yang menutupi kepala penis) sehingga kepala penis terbuka,
tidak tertutup oleh lipatan-lipatan kulit yang sering menjadi tempat persinggahan
dari kuman-kuman penyakit yang tidak kita inginkan. Setelah tindakan memotong
kulit, maka akan ada tindakan penjahitan dari kedua lapisan kulit agar luka
lebih cepat sembuh, hal ini di lakukan pada metode konvensional dan metode
laser atau elektrikkauter. Dari poin memotong dan menjahit
inilah akhirnya muncul sunat dengan model-model seperti di atas. Dari proses
awal sudah di kondisikan tehnik pemotongannya sehingga bentukan dari proses
penyembuhan luka dan jahitannya diharapkan sesuai dengan harapan pasien. Hanya metode
sunat dengan sistem dijahit aja yang bisa memberikan bentuk-bentuk seperti di
atas, jika metode yang tidak di jahit seperti klamp, stapler, lem agak sulit
mengkondisikan potongan kulitnya sesuai dengan yang di inginkan, potongan kulit
pada metode tanpa jahit biasanya lurus mulus melingkar.
Bentukan model-model sunat , di
hasilkan dari kombinasi tehnik pemotongan dan jahitan dari sunat. Misalkan model
bunga matahari atau bunga mawar, maka pemotongan akan di buat tidak
lurus, tapi agak bergelombang, dan kemudian di jahit dengan tehnik penjahitan
agak masuk ke dalam, sehingga hasil akhir dari penyembuhan luka adalah kulit
yang bergelombang layaknya bunga matahari. Model jengger ayam, maka
pemotongan biasanya dilakukan hanya bagian atasnya saja, sedangkan bagian bawah
akan di sisakan, sehingga memunculkan penampakan seperti jengger ayam. Model jengger
ayam ini sebenarnya merupakan gambaran sunat-sunat jaman dahulu dimana tidak
ada tehnik penjahitan, sehingga bagian yang di potong adalah bagian atas aja,
sedangkan bagian bawah di biarkan utuh dan memberikan gambaran menyerupai
jengger ayam. Kenapa bagian bawah tidak di potong, karena terdapat pembuluh
darah besar di sana yang mana apabila di potong akan ada resiko pendarahan. Untuk
model-model yang lain pada prinsipnya hampir sama dengan model yang
kami jelaskan di atas, yaitu dengan memanipulasi kulit yang di potong dan
penjahitan sehingga memunculkan gambaran seperti yang di inginkan.
Pertanyaan yang muncul dalam benak
kita adalah, apakah bagus ? apakah berpengaruh pada hub seksual? Apakah berpengaruh
pada kesehatan?. Untuk menjawab pertanyaan di atas, tentunya
sebagai tenaga medis kami akan menjelaskan secara detail kepada pasien tentang
tindakan yang akan di lakukan. Semua tindakan medis pasti ada resiko dan ada
kelebihan dan ada kekurangan, semua itu pasien harus memahami sebelum mengambil
suatu keputusan. Jangan sampai muncul penyesalan di belakang karena terjadi
sesuatu yang tidak di inginkan, dan akhirnya menyalahkan tenaga medis yang
menanganinya, ingat slogan kami, sunat hanya sekali, berikan yang terbaik,
artinya ketika menjalani tindakan sunat kita sudah memiliki asumsi hanya sekali
aja, jangan ada sunat ulang, sunat revisi dan sunat perbaikan yang lainnya.
Mari kita jawab pertanyaan
pertama, apakah bagus?. Tentunya bagus atau tidak nya hasil dari
tindakan sunat ini sangat relatif, bagus menurut kita belum tentu bagus menurut
orang lain. Jadi balik kepada individu masing-masing apakah sudah merasa puas
dengan bentukan hasil sunat nya atau merasa malah sebaliknya, yaitu merasa
hasilnya sangat di luar harapan. Tentunya hasil dari sunat itu sendiri tidak
kelihatan alias hanya individu sendiri yang tahu, dan kadang individu yang
mengalaminya sulit untuk terbuka kecuali pada dokter yang menangani atau pada
dokter yang akan menangani tindakan revisi atau perbaikan dari hasil sunat yang
pertama. Oleh karena itu baiknya kita berfikir ribuan kali jika ingin sunat
dengan model yang aneh-aneh, karena jika hasilnya di luar dari apa yang kita
harapkan maka akan ada tindakan revisi atau perbaikan yang mana tentunya tidak
kita harapkan, dan tindakan perbaikan ini biasanya lebih susah daripada
tindakan sunat dari awal, karena kulit bekas penyembuhan luka biasanya tidak
akan balik kembali seperti kulit sedia kala, ada penebalan, pengerasan yang
mana akan lebih susah di dalam hal pemotongan dan penjahitan.
Pertanyaan yang kedua adalah,
apakah berpengaruh pada hubungan sexual?. Tindakan sunat berkaitan erat
dengan adanya luka dan proses penyembuhan luka. Luka akan meninggalkan bekas
luka, yang mana bekas luka ini tidak akan sama dengan kulit sehat yang ada di
sekitarnya, sebagaimana kita mengamati luka yang pernah kita alami di tangan
atau kaki atau di manapun, maka bentuk akhir dari penyembuhan luka akan berbeda
dengan kulit sehat yang ada di sekitarnya. Hal ini juga terjadi pada luka
sunat, hasil penyembuhan luka juga akan berbeda dengan kulit di sekitarnya,
akan tetapi kualitasnya akan mendekati kulit di sekitarnya. Ada sedikit
perbedaan yang bisa kami jelaskan di sini antara bekas luka sunat dengan luka
di tempat lain. Luka sunat berada di tempat yang sangat mobile atau senantiasa
begerak, dalam artian penis merupakan organ yang bisa memanjang memendek
membesar mengecil mengkerut, hal ini terjadi berulang-ulang dalam satu hari. Sedangkan
luka di tempat lain cenderung statis atau diam dan tidak bergerak, hal inilah
yang membedakan, Jadi tidak heran mengapa luka sunat jadi lebih lama sembuh di
banding luka di tempat lain, dan juga menjadi alasan kami kenapa lebih
menganjurkan metode yang di jahit daripada yang tidak di jahit. Dari penjelasan
di atas membuat bekas luka sunat akan berbeda dengan bekas luka di tempat lain.
Jika luka di tempat lain membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menjadi tipis
dan memiliki kualitas yang hampir sama dengan kulit di sekitarnya, maka lain
hal dengan luka sunat, walaupun beberapa saat setelah sunat bekas jahitan
menunjukkan gambaran seperti bunga matahari, seperti bunga mawar, seperti
ubur-ubur seperti torpedo, maka dalam waktu beberapa bulan sampai beberapa tahun
akan menjadi mulus kembali seperti kulit di sekitarnya. Jadi bekas luka dan
jahitan dari luka sunat akan menjadi mulus kembali, walaupun masih ada bentukan
jahitan dan bentukan luka, akan tetapi ketika ereksi atau ngaceng atau kenyang
menurut bahasa Bali, maka bentukan kasar yang tadi keliatan akan menjadi mulus
dan halus seperti sunat biasa tanpa ada bentukan apa-apa. Jadi menurut hemat kami, di
model atau tidak di model tidak akan berpengaruh pada hubungan seksual pria.
Pertanyaan yang ketiga adalah
, apakah bagus untuk kesehatan?. Tentunya inti dari tindakan sunat
adalah agar kepala penis terbuka, tidak ada lipatan kulit yang menutupinya,
sehingga memperkecil resiko kuman baik bakteri, virus maupun jamur untuk
berkembang biak di lipatan-lipatan kulit penutup kepala penis tersebut. Mau bentukan
hasil penyembuhan dari luka sunat bermacam-macam tidak ada pengaruh terhadap
tingkat kesehatan, semua sama dan manfaat sunat tetap akan tercapai dengan
model dan bentuk apapun.
Dari uraian di atas kita bisa
membuat kesimpulan sendiri menurut apa yang kita anggap paling baik untuk kita.
Jadi tidak perlu mendoktrin ini bagus itu tidak, ini baik itu tidak, ini benar
itu salah, akan tetapi kembalikan kepada kita masing-masing, tentunya dengan
informasi yang sudah di jelaskan di atas kita bisa menilai mana yang baik dan
mana yang kurang baik, dan kita bisa mengambil keputusan yang terbaik menurut
kita. Akan tetapi satu yang perlu di garis bawahi, bahwa
dengan model pemotongan dan penjahitan yang aneh-aneh, maka akan sangat
berpengaruh pada kecepatan penyembuhan luka, biasanya akan lebih lambat
di banding dengan luka sunat seperti biasanya. Tentunya sunat hanya sekali,
berikan yang terbaik. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan kita
semua, jika ada kurang lebihnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, salam
sehat dan bersih selalu dari kami Rumah Sunat Al Ikhwah Sesetan Denpasar
Bali.