Selamat datang di RUMAH SUNAT AL IKHWAH BALI

"Jadikan hidup anda lebih bersih dan sehat"

Rumah Sunat Al Ikhwah Bali (circumcision specialistic in Denpasar Bali dengan hipnoanestesi)

Rumah Sunat Al Ikhwah berdiri pada bulan juli 2006 dan sampai sekarang masih berkhidmad di dalam pelayanan jasa khitan untuk wilayah Bali dan sekitarnya, bahkan pasien yang datang sampai dari makasar, irian jaya, kupang, lombok, jogjakarta, banyuwangi, jember, jakarta, medan dan surabaya. usia pasien yang di layani di RSAI sangat bervariatif, dari umur 0 tahun sampai 90 tahun sering di tangani, tentunya dalam masalah khitan ini tidak ada kata terlambat, umur berapapun bisa dan tidak ada permasalahan. dokter yang bertugas di RSAI adalah dokter yang khusus menangani khitan atau sunat (spesialistik di bidang sunat/khitan), sehingga dari segi pengalaman dan kualitas sudah tidak di ragukan lagi. Yang terbaru adalah kombinasi antara hipnosis sederhana dan anestesi dengan minimal rasa sakit "HIPNOANESTESI", dengan metode bius ini sunat menjadi semakin nyaman dan benar2 bisa tanpa rasa sakit atau minimal sekali rasa sakit (pada anak-anak yang sudah siap sunat secara psikologis). kedepan RSAI akan senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan dan mengembangkan berbagai metode yang lebih canggih, cepat dan tepat untuk khitan atau sunat.

Arsip Blog

Senin, 08 Mei 2017

Phimosis


Phimosis adalah suatu keadaan dimana kulit penis menutup kepala penis dan tidak bisa di tarik ke belakang. Pada kondisi normal sebagian besar anak laki-laki umur 10 tahun kulit penis sudah bisa di tarik ke belakang sampai kepala penis keluar semuanya atau sebagian. Pada kondisi normal seharusnya pada saat ukuran penis dewasa, hal ini biasa di mulai dari anak umur 11 tahun sampai 15 tahun, kulit penis harus bisa di tarik ke belakang. Apabila tidak bisa di tarik ke belakang, berarti kondisi tersebut masuk kategori phimosis. Phimosis ini bisa menyebabkan kotoran, sisa-sisa kencing dan tumpukan kelenjar lemak dan minyak terhambat untuk keluar, sehingga menumpuk di dalam lipatan kulit depan penis. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab peradangan pada penis , baik pada kepala penis maupun pada kulit bagian depan penis. Peradangan yang berlangsung lama atau kronis inilah yang bisa menjadi penyebab awal munculnya sel keganasan dari kanker penis. Phimosis sendiri bisa juga muncul di usia-usia dewasa, kebanyakan di sebabkan oleh karena adanya lecet pada kulit depan penis dan kemudian terjadi infeksi pada kulit yank lecet yang di kenal dengan istilah postitis. Karena terjadi infeksi pada kulit yang lecet akhirnya makin lama diameter kulit depan makin mengecil dan makin kaku sehingga kulit tidak bisa di tarik ke belakang. Jika di biarkan terus menerus infeksi di kulit depan penis tanpa di terapi maka infeksi akan merembet pada kepala penis yang di kenal dengan istilah balanitis. Jika kepala penis dan kulit penis dua-duanya infeksi namanya balanopostitis. Jika infeksi itu di biarkan lagi maka akan terjadi peradangan kronis. Peradangan kronis tersebut bisa menyebabkan perlengketan antara kulit dan kepala penis secara permanen, dan yang lebih parah adalah munculnya sel-sel ganas yaitu kanker penis. Penanganan dari phimosis itu sendiri yang terbaik adalah dengan sirkumsisi atau sunat, sehingga ke depannya tidak perlu lagi menarik kulit depan penis ke belakang untuk proses pembersihan karena kulit sudah di hilangkan. Jika terindikasi phimosis sebaiknya juga segera di tangani dan di lakukan tindakan sunat agar tidak terjadi penumpukan kotoran yang menyebapkan kondisi yang kurang bagus pada penis. Jadi inti dari uraian di atas adalah jika ada phimosis sebaiknya segera di lakukan sunat atau khitan untuk mencegah berkembang menjadi peradangan yg lama kelamaan bisa menjadi kanker penis. Salam sehat dan bersih selalu dari Rumah Sunat Al Ikhwah Bali

Jumat, 28 April 2017

Biaya sunat / Khitan 2017 RUMAH SUNAT AL IKHWAH BALI

Sunat di RUMAH SUNAT

Kondisi normal tanpa ada masalah atau pemyulit

Ukuran Anak-anak
Metode laser  600.000 - 800.000
Metode smartklamp  850.000-1.000.000
Metode manual  800.000-1.000.000

Ukuran Dewasa
Hanya melayani 1 metode aja
Laser   800.000 - 1.000.000

Metode premium
Kombinasi laser dan lem (bisa untuk semua usia) 
Anak2 plus 300.000 - 350.000
Dewasa plus 500.000

Sunat Home care / datang ke rumah
Biaya sunat sesuai dengan kriteria di tambah dengan biaya transport 400.000-600.000
Hanya melayani wilayah denpasar badung saja

Untuk kondisi khusus atau ada penyakit atau ada masalah
Biaya tergantung pada tingkat masalah nya..
Phimosis plus 100.000 - 300.000
Infeksi  plus 100.000-500.000
Kondisi penis tenggelam ( anak gemuk) plus 100.000-300.000
Pernah di suntik silikon / minyak urang aring 2.000.000 - 3.000.000
Sunat expatriat / WNA  1.500.000 - 2.000.000

Sunat bayi perempuan 150.000 - 200.000 ( hanya melayani bayi saja )




Kontroversi Sunat Bagi Anak Lelaki di Belanda


REPUBLIKA.CO.ID,Sunat anak laki-laki sebagian besar sebenarnya tidak perlu dan berisiko medis. Organisasi medisi terbesar di Belanda KNMG menasehatkan dokter-dokter Belanda mulai sekarang untuk tidak menganjurkan sunat. Baik muslim dan Yahudi di Belanda menanggapi nasehat tersebut dengan nada negatif.

Persatuan dokter-dokter Belanda KNMG sebenarnya ingin melarang sunat untuk anak laki-laki. Tetapi karena cemas tindakan medis ini akan dilakukan secara ilegal, maka mereka membatalkan larangan tersebut.

Ada sekitar 46.000 dokter dan calon dokter yang menjadi anggota KNMG. Mereka menamakan sunat tanpa alasan medik sebagai 'perusakan integritas badan anak itu sendiri'. Selain itu mereka juga menekankan, adanya risiko-risiko yang tidak perlu.

Tetapi para dokter ini juga ingin mempertimbangkan faktor budaya dan agama, dari para orang tua yang meminta agar anaknya disunat. Karena itu para dokter, orang tua dan pemuka agama harus berdiskusi. Rasit bal, Ketua Persatuan Komunikasi Masyarakat Muslim dan Pemerintah mengatakan, sangat terkejut akan keputusan yang diambil persatuan dokter Belanda tersebut:

Memang kelihatannya semakin sulit di Belanda untuk menjalankan identitas agama seseorang di depan umum, dan orang dipersulit dengan cara tersebut. Ini juga salah satu contoh bagaimana orang beragama dipersulit dalam menjalankan ibadah mereka.

Di Belanda setiap tahunnya ada sekitar 10.000 hingga 15.000 anak laki-laki yang disunat, terutama dari lingkungan Muslim dan Yahudi. Dari jumlah itu ada sekitar 80 anak laki-laki yahudi, demikian Rabi Raphael Evers.

Jadi tidak ada desakan kelompok dalam mengambil keputusan untuk melakukan sunat. hampir semua adalah keputusan sang orang tua sendiri, kata Evers. Risiko medis dianggap tidak pada tempatnya, karena menurutnya anak yang disunat justru bisa lebih sehat.

Raphael Evers: Sudah lama memang, sunat itu dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya untuk kesehatan. Dan itu tidak terbukti sama sekali. Secara pribadi saya banyak mencari informasi sehubungan masalah psikis maupun jasmani, dan saya tidak pernah mendengarnya.

Gadis
Naiknya angka anak laki-laki yang disunat beberapa tahun terakhir di Belanda, hampir tidak pernah menjadi bahan diskusi. Berlainan dengan sunat anak perempuan yang biasanya dilakukan keluarga imigran keturunan Afrika. Sunat perempuan, yang biasanya pemotongan bibir kemaluan perempuan atau labila, dilarang dan dipandang sebagai pencacatan alat kelamin.

Tetapi sekarang para dokter juga mendiskusikan secara kritis sunat anak laki-laki. Dengan mendasarkan pada hak-hak anak, para dokter diminta untuk tidak menganjurkan sunat. Mereka harus menekankan bahayanya, demikian Gert van Dick, pakar etis persatuan dokter Belanda KNMG:

"Yang kami minta kepada para para dokter, bahwa mereka secara jelas menekankan risiko dari operasi tersebut, bahwa sebenarnya tidak perlu. Kami secara teratur menerima pasien yang mengalami komplikasi medis setelah sunat. Dengan cara ini kami harapkan ada perubahan budaya dari para orang tua, dan suatu saat tidak melakukannya lagi."

Di seluruh dunia sekitar satu dari enam laki-laki di sunat. Dan mereka tidak hanya umat Muslim atau Yahudi. Juga di Amerika Serikat sunat merupakan suatu hal yang biasa. Di Belanda dan di banyak negara Eropa lainnya, sedikit sekali laki-laki kulit putih yang disunat.

Red: Krisman Purwoko
Source: radio netherland

Kamis, 27 April 2017

Khitan atau sunat saat puasa di bulan ramadhan


Khitan adalah tindakan memotong kulup atau kulit bagian depan penis yang di dahului dengan pemberian obat mati rasa melalui suntikan pada penis yang di sunat. Saat proses khitan tidak di perlukan adanya puasa terlebih dahulu, karena bius yang di berikan adalah bius lokal. Bius lokal hanya memberikan efek pada daerah yang di suntik aja, pasien tetap sadar penuh tidak sampai tertidur. Saat tindakan sunat tidak ada obat yang di masukkan lewat mulut, hanya obat suntikan saja. Puasa adalah menahan diri dari makan minum dan berhubungan suami istri dari terbit fajar sampai tergelincirnya matahari. Dari definisi ini dapat dinsimpulkan bahwa tindakan khitan atau sunat ini tidak membatalkan puasa, karena tidak ada sesuatu yang masuk lewat mulut di saat proses berlangsung. Tindakan khitan juga di lakukan di tempat yang bersih dengan alat-alat steril, sehingga resiko luka kotor atau infeksi bisa di minimalisir. Hal ini berkaitan dengan kapan di berikannya obat-obatan yang di minum pasca sunat. Biasaya obat yang di minum adalah obat anti nyeri dan antibiotik. Beberapa tempat khitan ada yang menambahkan dengan multivitamin atau vitamin C untuk menyokong percepatan penyembuhan luka. Pertanyaannya adalah kapan obat-obatan itu harus di minum? . Di luar bulan puasa atau romadhon anak yang di sunat bisa langsung minum obat yang di berikan pasca sunat. Tetapi bagaimana jika anak sedang puasa. Jawabannya adalah, obat tersebut bisa di minum saat anak buka puasa dan saat makan sahur, sehingga anak yang di sunat tetap bisa menjalankan ibadah puasanya tanpa harus membatalkannya. Kenapa bisa di tunda sampai buka puasa? . Yang pertama, luka sunat adalah luka bersih. Proses sunat di lakukan di tempat yang bersih, dan di lakukan dengan peralatan yang steril dan tehnik antiseptik standar medis yang di terapkan. Sehingga bukan luka yang kotor atau infeksius yang serta merta harus segera di berikan antibiotik. Jadi pemberian antibiotik bisa di tunda sampai anak buka puasa. Yang ke dua, pemberian obat antinyeri hanya bersifat supportif saja, tidak menghilangkan sama sekali rasa sakit, sehingga obat anti nyeri ini bisa di tunda sampai anak buka puasa. Dari penjelasan di atas kita bisa menarik kesimpulan bahwa sunat atau khitan tidak masalah di lakukan saat bulan ramadhan atau saat berpuasa, karena tidak membatalkan puasa dan pemberian obat minum bisa di tunda sampai buka puasa.

Di indonesia rentang anak di sunat sangat bervariasi dari bayi baru lahir sampai menjelang pubertas atau beberapa sudah mengalami pubertas atau sudah baligh baru di sunat.untuk anak-anak yang belum baligh tentunya belum wajib berpuasa, sehingga saat di sunat biasanya mereka tidak puasa. Tapi bagi yang sudah baligh tentunya sudah wajib berpuasa, sehingga walaupun di sunat biasanya tetap harus berpuasa. Di rumah sunat al ikhwah Bali sendiri pasien yang di sunat tidak hanya anak-anak saja, akan tetapi banyak pula orang dewasa yang di sunat. Alasan sunat orang dewasa pun bermacam-macam. Ada yang karena masuk islam, ada yang karena mau menikah, ada yang karena ada kelainan bentuk anatomi penis sehingga harus di sunat misalkan phimosis, ada karena infeksi pada kulit ujung penis bahkan karena infeksi pada kepala penis, ada juga yang karena alasan kebersihan dan kesehatan. Jadi sangat beragam alasan mengapa orang dewasa sunat. Tentunya jika orang dewasa sunat dan beragama islam ya tetap harus menjalankan puasa tanpa harus membatalkannya.

Dari uarian di atas dapat kita simpulkan bahwa tidak ada masalah sunat pada saat bulan puasa atau romadhon. Sunat kapan saja bisa, semua hari atau bulan baik, tidak ada hari baik hari jelek maupun bulan baik dan bulan jelek. Di saat anak meminta untuk di sunat, sebaiknya orang tua tanggap dan segera mencarikan tempat sunat terbaik buat buah hati nya. Di rumah sunat Al Ikhwah Bali memberikan layanan sunat terbaik buat buah hati anda, dengan pendekatan terbaik agar anak merasa nyaman dan aman saat di sunat. Salam sehat dan bersih selalu dari rumah sunat al ikhwah bali

Minggu, 02 April 2017

Risiko yang Mungkin Dihadapi Jika Laki-laki Tidak Sunat

Oleh Arinda Veratamala
Data medis direview oleh dr. Le Thi My Duyen.

Di Indonesia,”sunatan” sudah menjadi tradisi bagi anak laki-laki yang sedang beranjak remaja. Biasanya diadakan pesta sebagai tanda kebahagiaan keluarga bahwa anak laki-lakinya sudah berani disunat. Di balik tradisi tersebut, sunat ternyata memang menyimpan berbagai manfaat, terutama bagi anak laki-laki. Namun, bagaimana dengan anak laki-laki yang tidak sunat?

Penis pada bayi laki-laki baru lahir memiliki kulit tambahan

Bayi laki-laki baru lahir memiliki lapisan kulit pelindung tambahan pada bagian kepala penis (glans). Lapisan kulit ini disebut dengan kulup atau preputium. Saat lahir, preputium ini melekat pada kepala penis dan ini merupakan suatu hal yang normal. Seiring dengan pertumbuhan anak yang makin besar, preputium mulai memisah dari kepala penis secara alami.

Preputium harus benar-benar terpisah dari kepala penis pada saat pubertas atau bisa juga terjadi lebih cepat, saat anak berusia 5 tahun. Biarkan preputium terlepas secara alami, jangan memaksakan preputium terlepas lebih cepat.

Seiring anak bertambah besar, preputium ini biasanya akan dihilangkan atau biasa disebut dengan sunat. Penghilangan preputium (sunat) ini merupakan sebuah tradisi, bentuk kebersihan diri, atau untuk mencegah berbagai penyakit. Namun, bagi sebagian orang mungkin sunat bukan dianggap menjadi sesuatu yang harus dilakukan.

Bagaimana jika penis tidak sunat?

Penis yang tidak disunat membutuhkan perawatan ekstra. Anda harus benar-benar membersihkan penis Anda dengan benar. Tarik preputium sampai berada di posisi yang nyaman dan bersihkan kepala penis yang terlihat sampai bersih. Setelah membersihkannya, pastikan tidak ada residu sabun yang tersisa. Sabun bisa menyebabkan iritasi pada kulit sensitif di kepala penis.

Penis yang tidak disunat lebih rentan terhadap bakteri atau agen penyakit tertentu, sehingga kebersihannya harus benar-benar diperhatikan. Jika tidak, maka laki-laki yang tidak disunat bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti:

Penyakit menular seksual

Laki-laki yang tidak disunat lebih berisiko mengalami gonore dan peradangan pada uretra. Penyakit menular seksual lainnya, seperti sifilis, human papillomavirus, herpes simplex, juga lebih sering terjadi pada laki-laki yang tidak disunat. Selain itu, adanya preputium pada laki-laki yang tidak disunat juga merupakan faktor risiko utama untuk infeksi HIV. Laki-laki yang tidak disunat memiliki risiko HIV sebesar 2-8 kali lebih besar dibandingkan dengan laki-laki yang disunat.

Hal ini bisa terjadi karena pertumbuhan agen yang menyebabkan penyakit menular seksual lebih rentan terjadi pada laki-laki yang tidak disunat. Penghilangan preputium atau sunat dapat melindungi laki-laki dari berbagai penyakit ini.

Kanker penis

Kanker penis bisa terjadi pada laki-laki yang tidak disunat, dan bisa menyebabkan kematian sebesar 25%. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa laki-laki yang disunat saat baru lahir tidak ada yang menderita kanker penis. Selain kanker penis, laki-laki yang tidak disunat juga bisa menderita kanker prostat dengan kemungkinan 50-100% lebih besar daripada laki-laki yang disunat.

Peradangan dan infeksi pada penis

Penis yang tidak disunat dapat mengalami berbagai peradangan, seperti peradangan pada kepala penis/ glans (balanitis), peradangan pada preputium (posthitis), dan peradangan pada kepala penis dan preputium (balanoposthitis). Laki-laki yang tidak disunat juga bisa mengalami fimosis, yaitu ketidakmampuan preputium untuk ditarik kembali ke belakang, dan parafimosis, yaitu kondisi penis terjepit karena preputium yang tidak dapat kembali ke posisi normal. Kondisi ini biasa terjadi pada laki-laki yang tidak disunat dan sangat jarang terjadi pada laki-laki yang telah disunat karena preputium sudah dihilangkan.

Apa saja manfaat melakukan sunat?

Sunat merupakan prosedur bedah yang tentunya bisa menyakitkan. Masalah yang bisa Anda alami saat melakukan sunat adalah rasa sakit, risiko perdarahan dan infeksi, iritasi pada kepala penis, dan risiko cedera penis.

Namun di balik risiko yang Anda terima ini, Anda akan mendapatkan manfaat kesehatan. Walaupun hanya menghilangkan sedikit kulit pada penis (preputium), namun terbukti hal ini dapat mencegah berbagai penyakit, seperti:

Infeksi saluran kencing

Kejadian infeksi saluran kencing pada laki-laki ditemukan lebih rendah pada yang disunat dibandingkan dengan yang tidak disunat. Penelitian pada tahun 1982 menunjukkan bahwa infeksi saluran kencing lebih banyak terjadi pada bayi laki-laki daripada bayi perempuan, dan kemudian terungkap bahwa sebesar 95% bayi yang mengalami infeksi ini ternyata belum disunat. Sunat bisa mencegah pertumbuhan bakteri di bawah preputium, sehingga bisa melindungi Anda dari infeksi saluran kencing.

Kanker prostat

Sunat dapat melindungi laki-laki dari risiko kanker prostat, seperti yang telah dibuktikan oleh penelitian University of Quebec’s INRS-Institut Armand-Frappier di Montreal. Penelitian tersebut menemukan bahwa laki-laki yang disunat saat bayi memiliki risiko 14% lebih kecil untuk mengembangkan kanker prostat dibandingkan dengan laki-laki yang tidak disunat. Selanjutnya, laki-laki yang disunat di usianya yang lebih besar juga memiliki kemungkinan 45% lebih kecil untuk menderita kanker prostat dibandingkan dengan laki-laki yang tidak disunat.

Selain itu, sunat juga dapat menurunkan risiko penyakit menular seksual, mencegah masalah pada penis, dan juga menurunkan risiko kanker penis, seperti yang telah disebutkan di atas. Sunat juga memberi kemudahan bagi Anda untuk membersihkan penis. Penis yang tetap terjaga kebersihannya dapat membantu mencegah berbagai masalah yang berhubungan dengan penis.

Jadi, apakah sunat diperlukan?

Sudah dijelaskan di atas bahwa keuntungan yang didapatkan dari sunat lebih banyak dibandingkan dengan kerugiannya dari sisi kesehatan. Sunat sudah terbukti dapat mencegah laki-laki dari berbagai penyakit. The American Academy of Pediatrics (AAP) juga telah menemukan bahwa manfaat kesehatan dari sunat pada bayi laki-laki yang baru lahir lebih besar dibandingkan dengan risikonya. Namun, sunat mungkin tidak disarankan untuk dilakukan pada bayi prematur.

Jika Anda tidak disunat, bukan berarti Anda harus segera sunat. Hindari risiko berbagai penyakit di atas, terutama infeksi menular seksual, dengan cara membersihkan penis dengan saksama setiap mandi dan setiap selesai buang air. Jangan lupa gunakan pelindung setiap Anda berhubungan seks.

Kamis, 30 Maret 2017

Liburan Nyepi Galungan Kuningan

Bagi yang tinggal di Bali sudah tidak asing lagi akan menjumpai banyak libur sekolah. Salah satu libur sekolah di bali adalah dalam rangka hari raya umat hindu yaitu galungan dan kuningan. Saat hari raya galungan dan kuningan sekolah negeri yang ada di bali libur selama 2 minggu, karena galungan selalu di ikuti dengan kuningan pada minggu depannya. Yang menarik pada tahun ini hari raya galungan kuningan berdekatan dengan hari raya nyepi tahun baru saka. Hal ini menyebabkan libur pada sekolah umum bertambah  karena saat nyepi juga libur. Saat inilah banyak orang tua yang mengambil kesempatan untuk menyunatkan putranya. Karena liburnya lama, 2 minggu plus sebelumnya pas nyepi juga libur. Biasanya yang sunat anak-anak yang sekolah di sekolah negeri. Yang sekolah di sekolah swasta berbasis agama(Islam atau Kristen) biasanya liburnya tidak lama, hanya pada saat hari raya galungannya 3 hari dan saat hari raya kuningannya.  saat liburan galungan kuningan seperti ini jumlah pasien tidak sebanyak liburan semesteran. Akan tetapi Bila di bandingkan dengan hari hari biasa jumlah pasien bisa sampai 5 kali lipat dari bulan-bulan biasanya. Saat liburan inilah saatnya sunat bagi adik-adik sekolah. Salam bersih dan sehat selalu. Rumah sunat al ikhwah Bali

Bocah 9 Tahun Kehilangan Penis karena Gagal Sunat

Oleh Fitri Syarifah pada 31 Des 2016, 14:18 WIB

Liputan6.com, Kuala Lumpur Seorang anak sembilan tahun harus kehilangan penisnya karena kecelakaan yang dialami selama sunat. Dokter terpaksa mengamputasi penisnya karena seorang ahli bedah lain lalai menjalankan tugasnya.

Pengacara di Kuala Lumpur mengklaim, paramedis sengaja mengiris kepala penis anak itu selama operasi. Nahas, ketika dokter bedah ingin menjahit penisnya kembali, kepala penisnya menghitam dan seluruh penisnya harus diamputasi, seperti dilaporkan New York Post.

Melansir laman Metro.co.uk, sabtu (31/12/2016), orangtua dari anak yang tidak disebutkan namanya itu kini meminta kompensasi untuk kesalahan fatal paramedis yang mengubah hidup anaknya. Ayahnya mengatakan, ia sedang berjuang untuk mencari tahu apa yang harus dilakukan. Sedangkan sang ibu hanya bisa menahan tangis di depan anaknya.

"Dia (anak saya) bertanya, mengapa ibu bersedih? saya mencoba untuk mengendalikan tangis di depannya. Saya tidak bisa berpikir bagaimana hidupnya setelah ini," katanya.

Kini, sang anak telah dipindahkan ke rumah sakit lain untuk operasi penis lebih lanjut

5 Efek Penis Disunat untuk Kehidupan Seks

Oleh Nilam Suri pada 13 Mar 2017, 02:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta 
Kebanyakan pria di Indonesia memiliki penis yang sudah disunat. Walaupun begitu, banyak orang yang menyepelekan efek sunat dan menganggapnya hanya sebagai bagian dari ritual.

Namun, Men's Health memaparkan ada lima cara sunat dapat mempengaruhi kehidupan seorang pria, terutama urusan seks. Berikut lima hal tersebut, ditulis Senin (13/3/2017)

1. Anda akan tahan lebih lama

Memiliki penis yang disunat memungkinkan Anda untuk menunda orgasme, jelas suatu studi yang dilakukan di Turki.

Dalam studi tersebut, pria yang disunat setelah dewasa mengukur berapa lama mereka mencapai klimaks baik sebelum dan sesudah mereka disunat. Para pria itu bisa bertahan rata-rata 20 detik lebih lama setelah tutup penisnya diangkat.

Peneliti lain berspekulasi karena hal ini membuat penis jadi lebih tak sensitif. Hal inilah yang dianggap bisa menjadi pembedanya - namun penelitian masih belum bisa memastikannya.

2. Begitu juga wanita pasangan Anda

Penis disunat buat risiko pria terkena kanker menurun.Suatu studi di Denmark menemukan, wanita yang menikahi pria dengan penis yang disunat melaporkan kesulitan secara seksual, termasuk dalam mencapai orgasme.
Profesor Seks dari Men's Health, Debby Herbenick, Ph.D., mengatakan mungkin studi ini ada benarnya. Dalam bukunya Sex Made Easy, dia menuliskan pengalaman pribadinya.
"Aku bisa merasakan kulit penutup penis bergerak menyentuh dinding vaginaku saat seks. Hal ini adalah sensasi baru dan menyenangkan.... Merasakan kulit kepala penisnya juga sepertinya membuat orgasme jadi lebih mudah saat melakukan seks vaginal."
Tapi ini bukan berarti wanita lebih menyukai pria yang tak disunat - selayaknya segala sesuatu yang berhubungan dengan seks, semuanya adalah pilihan pribadi. Tapi untuk beberapa wanita, kulit kepala penis dapat meningkatkan sensasinya.

3. Risiko Anda terkena kanker menurun

Studi menemukan, wanita jadi lebih lama mencapai orgasme apabila penis pasangannya disunat.
Sebelum Anda merasa sedih tentang masalah orgasme wanita tadi: Pria yang disunat memiliki kemungkinan lebih kecil terkena kanker penis dan prostat, setelah diteliti. Kulit penutup penis bisa menyebabkan inflamasi dan penyakit menular seksual, yang keduanya berkontribusi terhadap berkembangnya kanker, ujar para peneliti.
Tetap saja hal itu bukan berarti semua pria lantas harus disunat (jika Anda tak menginginkannya dan tak bertentang dengan ajaran Anda). Gunakanlah kondom untuk melindungi Anda dari penyakit menular seksual dan pastikan Anda menjaga kebersihan penis (mandi setelah seks, tarik kulit penutup penis Anda ketika membersihkannya) untuk mencegah inflamasi.

4. Anda lebih aman dari penyakit menular seksual

Penis yang disunat menurunkan risiko pria tertular PMS.
Disunat memperkecil risiko Anda tertular HIV dan penyakit menular seksual lainnya, menurut CDC. Dalam suatu studi, para pria di Baltimore, AS, yang diketahui memiliki risiko paparan HIV, dua kali lebih tinggi terinfeksi jika merek tidak disunat.
Para peneliti masih berusaha merumuskan penyebabnya, tapi satu teori adalah karena kulit penutup penis Anda lebih rentan terhadap infeksi HIV dibanding kepala penis.
Penjelasan lain yang masuk akal: Kulit penutup penis berisiko robek saat seks, yang kemudian akan membuat jalan mudah untuk masuknya virus ke dalam tubuh. Atau bisa jadi lipatan kulit penutup penis memberi tempat nyaman bagi bakteri berkembang biak.

5. Kondom lebih menempel

Menggunakan kondom bisa agak sulit pada penis yang tidak disunat, ujar Herbenick. Kulit penutup penis bisa membuat pemasangannya tidak pas, dan kulit itu bisa bergeser di dalam kondom, yang pada akhirnya dapat membuat kondom lepas.
Jika Anda tidak disunat, gunakanlah kondom yang lebih besar. Tarik kulit penutup penis sebelum memasang kondom, lalu dorong kembali kulit penutup penis Anda sambil menahan ujung kondom di tempatnya.
Hal ini memungkinkan kulit penutup penis untuk bergerak lebih bebas saat seks, sekaligus memastikan kondom Anda tetap melekat dengan baik.
Pastikan Anda membenarkan posisi kondom saat seks jika Anda melihatnya bergeser, tekan Herbenick.