Selamat datang di RUMAH SUNAT AL IKHWAH BALI

"Jadikan hidup anda lebih bersih dan sehat"

Rumah Sunat Al Ikhwah Bali (circumcision specialistic in Denpasar Bali dengan hipnoanestesi)

Rumah Sunat Al Ikhwah berdiri pada bulan juli 2006 dan sampai sekarang masih berkhidmad di dalam pelayanan jasa khitan untuk wilayah Bali dan sekitarnya, bahkan pasien yang datang sampai dari makasar, irian jaya, kupang, lombok, jogjakarta, banyuwangi, jember, jakarta, medan dan surabaya. usia pasien yang di layani di RSAI sangat bervariatif, dari umur 0 tahun sampai 90 tahun sering di tangani, tentunya dalam masalah khitan ini tidak ada kata terlambat, umur berapapun bisa dan tidak ada permasalahan. dokter yang bertugas di RSAI adalah dokter yang khusus menangani khitan atau sunat (spesialistik di bidang sunat/khitan), sehingga dari segi pengalaman dan kualitas sudah tidak di ragukan lagi. Yang terbaru adalah kombinasi antara hipnosis sederhana dan anestesi dengan minimal rasa sakit "HIPNOANESTESI", dengan metode bius ini sunat menjadi semakin nyaman dan benar2 bisa tanpa rasa sakit atau minimal sekali rasa sakit (pada anak-anak yang sudah siap sunat secara psikologis). kedepan RSAI akan senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan dan mengembangkan berbagai metode yang lebih canggih, cepat dan tepat untuk khitan atau sunat.

Arsip Blog

Minggu, 21 Juni 2020

LIBURAN PANJANG COVID SAATNYA SUNAT ATAU KHITAN DI RUMAH SUNAT AL IKHWAH


          Saat ini dunia sedang di landa musibah yang sangat luar biasa. Musibah ini benar-benar memporakporandakan segala tatanan yang ada di dunia. Segala aspek terdampak dengan adanya musibah ini. Virus yang tak kasat mata, tapi sungguh sangat meresahkan warga seluruh dunia, virus corona. Entah sudah berapa ribu lagi korban jiwa yang akan berjatuhan, hanya Allah yang maha mengetahui. Berbulan-bulan masyarakat indonesia harus bergelut dengan segala protokol ketat yang harus di taati demi terhindar dari serangan virus ini. Tentunya kewaspadaan daam hal ini sangat wajar, akan tetapi ketakutan yang berlebihan tentunya merupakan sikap yang harus di hindari pula. Apalagi tidak mungkin kita akan terus-menrus berada di dalam rumah tanpa keluar sama sekali, tentunya pada akhirnya live must go on, segala sesuatunya harus tetap berlanjut, dan hal itu tidak akan bisa terwujud tatkala kita hanya berdiam diri di rumah masing-masing.


                Pemerintah telah mengkampanyekan penerapan new normal dalam berbagai aspek. Hal ini merupakan secercah sinar di tengah gelapnya sektor ekonomi yang semakin terpuruk di karenakan dampak dari covid. Dalam hal ini sektor ekonomi kembali di galakkan dan di semangati agar bangkit dan bergerak menuju arah lebih baik. Tentunya semua harus di barengi dengan semangat untuk tetap hati-hati dan mengikuti segala protokol kesehatan. Karena kondisi wabah belum berakhir, jadi segala sesuatu tetap harus melihat urgensinya dan saat kita harus tetap bergerak untuk segala aktivitas, maka kita harus taat dengan protokol kesehatan yang sudah di rumuskan oleh pemerintah.

  
              Rumah sunat al ikhwah dalam hal ini sangat konsen dengan aturan yang sudah di tetapkan oleh pemerintah berkaitan dengan penerapan new normal. Kami tetap melayani sunat seperti biasanya , akan tetapi dengan memperhatikan segala protokol kesehatan yang harus di ikuti di dalam proses sunat. Jadi walaupun kondisi wabah belum berakhir, kita tetap bisa melaksanakan segala aktivitas sebagaimana mestinya dengan tetap mentaati protokol kesehatan.


                Saat ini anak-anak sekolah menjalani liburan yang sangat panjang, dan pemerintah sampai detik ini tulisan di buat masih belum ada keputusan kapan sekolah akan masuk kembali seperti sedia kala. Bisa jadi sampai akhir tahun 2020 sekolah akan tetap di laksanakan tanpa ada tatap muka, jadi tetap secara online. Dengan kondisi liburan yang sangat panjang ini, maka kesempatan untuk sunat atau khitan terutama pada anak-anak sekolah sangat terbuka lebar. Dulu anak-anak usia sekolah melaksanakan sunat terutama pada saat liburan sekolah, sehingga saat liburan sekolah pasien menumpuk sangat banyak. Saat ini tidak perlu mengkhususkan sunat pada saat liburan akan tetapi bisa di lakukan kapan aja karena proses belajar mengajar di sekolah bisa jadi masih lama akan di mulai kembali seperti semula, dan semua di lakukan di rumah secara online.


                Dengan kondisi ini maka merupakan saat yang sangat tepat untuk melaksanakan tindakan sunat pada anak-anak kapanpun anak telah siap untuk di sunat tanpa harus menunggu liburan sekolah. Tentunya rumah sunat al ikhwah akan melaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan yang ada, sehingga baik pasien maupun tenaga medis aman dari virus corona. Semoga wabah ini segera berakhir dan kita semua bisa beraktivitas seperti sedia kala.

Kamis, 09 April 2020

Sunat di saat Covid 19 melanda negeri

Menanggapi himbauan dari pemerintah, kami menerapkan social distancing di Rumah Sunat Al-Ikhwah.
Kami peduli dengan keselamatan dan kenyamanan ananda yang berkhitan dan keluarga yang mengantar. Oleh sebab itu kami berbenah dan melakukan prosedur pengamanan ekstra untuk mencegah penularan virus COVID19.
5 Langkah Ekstra Aman yang kami lakukan meliputi:

1. Memberi jarak khitan antar pasien lewat penjadwalan terlebih dahulu, sehingga pasien tidak perlu mengantri dan bertemu dengan pasien lainnya.

2. Pada jeda waktu pasien ke pasien berikutnya kami menerapkan tindakan disinfeksi pada area2 yang sering bersentuhan dengan pasien demi menjaga sterilitasnya.

3. Kami menerapkan physical distancing dengan mengatur jarak antar tempat duduk fan jarak tempat duduk ke meja registrasi serta meja dokter.

4. Tersedia sabun untuk cuci tangan di kamar mandi dan wastafel untuk keamanan ekstra pasien dan dokter sebelum dan sesudah tindakan.

5. Kami menerima khitan panggilan ke rumah untuk meningkatkan kenyamanan pasien dengan biaya standar.

Salam sehat

Rumah Sunat Al-Ikhwah

Rumah Sunat di Bali dengan Hipnoanestesi sederhana, The Circumcision Specialistic with simple Hypnoanesthesia

Free Consultation  wa/sms/call 081235290091

Alamat: Jln Cenigan Sari Perum Gunung Sari no 1, Denpasar

Selasa, 07 Januari 2020

PENDEKATAN PSIKOLOGIS PADA ANAK YANG AKAN SUNAT ATAU KHITAN


Saat datang ke tempat sunat atau khitan akan banyak kita temukan berbagai variasi kondisi psikologi pasien yang akan di sunat. Baik pasien anak-anak atau dewasa akan memberikan gambaran yang sangat berbeda-beda. Sebagaimana kita ketahui bersama , untuk umat Islam sunat sudah merupaka suatu kewajiban, sehingga mau tidak mau seorang muslim laki-laki wajib sunat. Lain hal dengan masyarakat non muslim, khitan atau sunat ini bukan merupakan kewajiban, akan tetapi di anggap salah satu tindakan positif, dengan berbagai manfaat bagi kesehatan yang menjadi pilihannya. Dari berbagai variabel yang ada , maka akan memberikan gambaran psikologi yang berbeda-beda pula. Pada kesempatan ini kami dari Rumah Sunat Al Ikhwah Sesetan Denpasar Bali ingin sedikit memberikan ulasan tentang berbagai kondisi psikologi yang sering kami hadapi dalam praktek sunat.
                Tentunya kami bisa sedikit bercerita tentang kondisi psikologi ini karena setiap liburan sekolah Rumah Sunat Al Ikhwah Sesetan Alhamdulillah selalu di berikan kepercayaan untuk meng khitan banyak pasien terutama anak-anak. Saat liburan sekolah tiba, jadwal pasien mulai setelah subuh sampai malam penuh. Dari sekian banyak pasien, kami coba menggambarkan beberapa kondisi dan penanganan seperti apa yang bisa dilakukan oleh pasien atau keluarga pasien sunat atau khitan.
                Saat datang ke tempat khitan, seorang dokter yang sudah berpengalaman bisa melihat secara kasat mata dan memperkirakan tingkat kesiapan seorang anak hanya dengan melihat sorot mata nya.  Setelah itu baru dengan memberikan bebrapa pertanyaan, sapaan, candaan dan beberapa interaksi antara anak dengan dokter , maka dokter bisa menarik kesimpulan bahwa anak tersebut siap , tidak siap, setengah siap atau siap tapi ketakutan dengan tindakan sunat itu sendiri. Hal ini berlaku bagi anak-anak maupun pasien dewasa. Dari kesimpulan awal yang di dapatkan tersebut dokter akan merumuskan pendekatan seperti apa yang harus di lakukan pada pasien. Tentunya kondisi satu pasien dengan pasien yang lain akan berbeda, dan disini pengalaman dan jam terbang sangatlah menetukan kemampuan dokter untuk “merayu” pasien yang akhirnya secara sukarela mau di lakukan tidakan sunat.
                Seorang anak memiliki latar belakang yang berbeda-beda saat akan di sunat. Ada anak sunat karena di paksa oleh orang tuanya dan sebenarnya dia belum siap untuk sunat, ada anak sunat karena keinginan sendiri karena liat teman sebayanya atau saudara yang sepantaran sudah sunat akhirnya dia meminta orang tuanya untuk di sunat, ada yang sunat karena kondisi sakit yang menyebabkan mau tidak mau harus di sunat. Kondisi dimana anak sudah meminta untuk sunat merupakan kondisi terbaik, dimana anak benar-benar menyadari permintaannya dan sudah sipa dengan berbagai kondisi yang akan di hadapi saat proses sunat.
                Dari sekian kondisi yang dipaparkan di atas, peran dokter yang berpengalaman dan orangtua sangatlah penting untuk memberikan support dan motivasi pada anak. Dokter harus bisa menempatkan diri di posisi yang sangat nyaman untuk anak yang akan di khitan, tanpa hal itu maka anak akan merasa berhadapan dengan orang asing yang menakutkan yang akan menambah beban psikologi pada anak. Perlu di fahami, seorang anak yg akan di khitan, bahkan pasien dewasa pun akan merasakan ketegangan saat akan menjalani tindakan sunat, hal ini sangat manusiawi dan tidak bisa di hindari, oleh karena itu dokter harus berperan sebagai lemari es yang bisa mendinginkan suasana dan membuat suasana nyaman bagi pasien yang akan di sunat.