Selamat datang di RUMAH SUNAT AL IKHWAH BALI

"Jadikan hidup anda lebih bersih dan sehat"

Rumah Sunat Al Ikhwah Bali (circumcision specialistic in Denpasar Bali dengan hipnoanestesi)

Rumah Sunat Al Ikhwah berdiri pada bulan juli 2006 dan sampai sekarang masih berkhidmad di dalam pelayanan jasa khitan untuk wilayah Bali dan sekitarnya, bahkan pasien yang datang sampai dari makasar, irian jaya, kupang, lombok, jogjakarta, banyuwangi, jember, jakarta, medan dan surabaya. usia pasien yang di layani di RSAI sangat bervariatif, dari umur 0 tahun sampai 90 tahun sering di tangani, tentunya dalam masalah khitan ini tidak ada kata terlambat, umur berapapun bisa dan tidak ada permasalahan. dokter yang bertugas di RSAI adalah dokter yang khusus menangani khitan atau sunat (spesialistik di bidang sunat/khitan), sehingga dari segi pengalaman dan kualitas sudah tidak di ragukan lagi. Yang terbaru adalah kombinasi antara hipnosis sederhana dan anestesi dengan minimal rasa sakit "HIPNOANESTESI", dengan metode bius ini sunat menjadi semakin nyaman dan benar2 bisa tanpa rasa sakit atau minimal sekali rasa sakit (pada anak-anak yang sudah siap sunat secara psikologis). kedepan RSAI akan senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan dan mengembangkan berbagai metode yang lebih canggih, cepat dan tepat untuk khitan atau sunat.

Arsip Blog

Rabu, 11 Desember 2019

PERAWATAN LUKA PASCA SUNAT ATAU KHITAN


               Sunat merupakan tidakan medis memotong kulit penutup kepala penis pada laki-laki untuk tujuan kesehatan dan kebersihan pada umumnya dan sebagai pelaksanaan kewajiban agama pada umat Islam dan Yahudi. Sunat merupakan tindakan medis yang memerlukan tindakan perawatan luka setelahnya, oleh karena itu pengetahuan tentang bagaimana merawat luka pasca sunat atau khitan , baik pada sunat bayi, anak-anak maupun dewasa sangat penting. Sebagaimana pasien-pasien di Rumah Sunat Al Ikhwah Sesetan Denpasar Bali walaupun di dominasi oleh pasien anak-anak , terutama pada saat liburan sekolah, akan tetapi tidak sedikit pasien dewasa yang sunat atau khitan, karena tindakan sunat atau khitan itu sendiri tidaklah ada kata terlabat, usia berapapun tidak menjadi masalah. Pada kesempatan ini kami akan mengulas tentang perawatan pasca sunat secara umum, sehingga luka cepat sembuh tanpa ada penyulit.
                Pemberian obat. Tentunya dokter akan memberikan minimal 2 macam obat minum dan obat untuk luka luar bisa berupa betadin, saleb atau serbuk antibiotik. Untuk obat minum sebaiknya segera di konsumsi pasca tindakan sunat. Untuk obat antinyeri , perlu di  ketahui bukan sebagai penghilang rasa sakit, akan tetapi untuk mengurangi rasa sakit, jadi ketika bius habis, biasanya akan tetap terasa sakit sekali, pada beberapa anak-anak bisa saja menangis atau bahkan teriak-teriak, akan tetapi hal itu normal terjadi, sehingga orang tua atau pasien sunat itu sendiri jika pasien sunat dewasa tidak perlu panik, hal itu akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa menit sampai 1 jam. Maklum  saja kenapa kok sakit sekali, bisa kita bayangkan tindakan sunat tanpa di bius, bagaimana rasanya, begitulah gambaran sederhana nya, saat bius habis maka rasanya seperti di sunat tanpa di bius, akan tetapi nyeri itu jauh lebih ringan karena adanya obat anti nyeri yang di berikan kepada pasien. Untuk antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi pasca sunat. Untuk obat-obatan sudah ada pada pembahasan di tulisan kami yang lain.
                Istirahat. Istirahat ini sangat penting sekali di dalam proses penyembuhan luka, maka seyognyanya penuhi kebutuhan tidur atau istirahat ini agar pemnyembuhan luka bisa maksimal. Pembahasan tentang istirahat dengan penyembuhan luka ini sudah kami bahas sebelumnya di tulisan yang lain di Blog ini silakan di buka.
                Menghindari aktifitas berat. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan istirahat ekstra yang di butuhkan agar proses penyembuhan luka bisa berlangsung maksimal. Di samping itu, dalam kondisi terdapat luka di penis, maka akan sebaiknya menghindari aktifitas berat seperti lari-lari pada anak-anak, atau olahraga berat pada orang dewasa. Paling tidak 2 sampai 3 hari kami menyarankan untuk lebih banyak istirahat atau tidur, kemudian baru mulai melakukan aktifitas ringa sehari-hari. Kami tidak menganjurkan bed rest total atau hanya tiduran saja sampai berhari-hari lebih dari 3 hari. Hal ini malah kurang bagus, semakin dini di latih untuk melakukan aktifitas ringan sehari-hari akan semakin bagus, apalagi pada pasien dewasa, kami menyarankan untuk bisa segera memulai latihan melakukan aktifitas ringan sehari-hari, atau bahkan masih bekerja, dengan syarat pekerjaan nya bukan pekerjaan yang berat tidak lah masalah tetap di lakukan.
                Jaga luka tetap kering. Kami di Rumah Sunat Al Ikhwah Sesetan Denpasar Bali memilih untuk tidak membungkus perban pada pasien pasca sunat. Hal ini kami lakukan karena hemat kami yang pertama  perban akan menutup luka sehingga luka menjadi lembab dan basah, yang kedua perban akan menempel pada luka sehingga memberikan pengalaman yang sangat tidak nyaman di saat proses melepas perban, yang ketiga perawatan luka pasca di sunat akan lebih sederhana dan simple karena kita tidak bisa memastikan bagaimana kondisi anak atau pasien sunat pada dewasa setelah sunat di saat proses perawatan, adakalanya ada anak yang sangat sulit untuk di rawat lukanya, jangankan di lepas perban, di sentuh pahanya aja sudah teriak-teriak, sehingga di sini apabila terjadi, tindakan perawatan akan lebih mudah di banding dengan jika luka itu di perban. Jadi di sini sebaiknya supaya luka tetap kering , selama 5 hari sementara mandinya di lap aja pake lap basah dulu pada anak, apabila pada pasien dewasa silakan mandi akan tetapi luka sunatnya di tutup atau di bungkus pakai sesuatu sehingga tidak kena air. Di atas 5 hari silakan luka terkena air mandi sudah aman.
                Berhati-hati ketika buang air keci dan buang air besar. Sebaiknya saat BAK atau BAB di kondisikan agar air tidak mengenai luka sunatnya, bisa membawa tissu untuk jaga-jaga apabila ternyata luka masih saja terkena air, langsung saja keringkan pakai tisu. Hal ini terutama pada 3 hari pertama, di atas 3 hari biasanya luka sudah di penuhi oleh sel radang pertahanan tubuh, sehingga lebih aman ketika kena air.
                Memakai pakaian yang longgar. Pada anak-anak biasanya di beri celana dalam khusus sunat setelah proses sunat, akan tetapi celana dalam ini tidak kami sarankan di pakai terus menerus, karena akan membuat kondisi luka menjadi lembab dan basah, akhirnya luka rawan terinfeksi dan tidak kering-kering. Di Rumah Sunat kami benar-benar menekankan supaya celana dalam sunat ini harus di lepas di rumah, di buka, supaya luka terkena udara dan lebih cepat kering. Pakaian yang longgar di sini bertujuan supaya tidak menekan penis. Akan tetapi pada pasien dewasa, atau ukuran penis remaja kami menyarankan segera latihan pakai celana dalam biasa, yang pertama supaya posisi penis diam tidak bergerak-gerak, tidak menggantung, sehingga bengkak pasca sunat segera mengecil dan yang kedua supaya pada pasien dewasa segera terbiasa memakai celana dalam biasa dan segera bisa berkatifitas kerja seperti biasa.
            Dengan perawatan yang baik, luka khitan akan berangsur mengering dan sembuh. Umumnya diperlukan waktu 2-4 minggu sampai luka benar-benar kering. Selama merawat luka khitan di rumah, bisa jadi terjadi hal-hal yang mengharuskan anak atau pasien sunat dewasa untuk segera dibawa ke dokter, diantaranya:
  • Terjadi pendarahan yang tak kunjung berhenti.
  • Mengalami kesulitan buang air kecil.
  • Jahitan terlepas sebelum waktunya (bekas jahitan meninggalkan luka terbuka).
  • Rasa sakit atau pembengkakan penis yang tidak berkurang atau hilang setelah minum obat, atau semakin parah.
  • Ada pembengkakan berwarna biru atau kehitaman.
  • Terbentuk nanah disertai demam.
Demikianlah tips merawat luka khitan atau sunat agar cepat kering dan sembuh. Tentunya selain perawatan nya, ada beberapa factor juga yag perlu di perhatikan juga seperti masalah makanan dan istirahat, dengan begitu proses penyembuhan akan berjalan maksimal dan lebih cepat.