Sunat merupakan tidakan medis
memotong kulit penutup kepala penis pada laki-laki untuk tujuan kesehatan dan
kebersihan pada umumnya dan sebagai pelaksanaan kewajiban agama pada umat Islam
dan Yahudi. Sunat merupakan tindakan medis yang memerlukan tindakan perawatan
luka setelahnya, oleh karena itu pengetahuan tentang bagaimana merawat
luka pasca sunat atau khitan , baik pada sunat bayi, anak-anak maupun dewasa
sangat penting. Sebagaimana pasien-pasien di Rumah Sunat Al Ikhwah
Sesetan Denpasar Bali walaupun di dominasi oleh pasien anak-anak , terutama
pada saat liburan sekolah, akan tetapi tidak sedikit pasien dewasa yang sunat
atau khitan, karena tindakan sunat atau khitan itu sendiri tidaklah ada kata
terlabat, usia berapapun tidak menjadi masalah. Pada kesempatan ini kami akan
mengulas tentang perawatan pasca sunat secara umum, sehingga luka cepat sembuh
tanpa ada penyulit.
Pemberian
obat. Tentunya dokter akan memberikan minimal 2 macam obat minum
dan obat untuk luka luar bisa berupa betadin, saleb atau serbuk antibiotik. Untuk
obat minum sebaiknya segera di konsumsi pasca tindakan sunat. Untuk obat
antinyeri , perlu di ketahui bukan
sebagai penghilang rasa sakit, akan tetapi untuk mengurangi rasa sakit,
jadi ketika bius habis, biasanya akan tetap terasa sakit sekali, pada beberapa
anak-anak bisa saja menangis atau bahkan teriak-teriak, akan tetapi hal itu
normal terjadi, sehingga orang tua atau pasien sunat itu sendiri jika pasien sunat
dewasa tidak perlu panik, hal itu akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa
menit sampai 1 jam. Maklum saja kenapa
kok sakit sekali, bisa kita bayangkan tindakan sunat tanpa di bius, bagaimana
rasanya, begitulah gambaran sederhana nya, saat bius habis maka rasanya seperti
di sunat tanpa di bius, akan tetapi nyeri itu jauh lebih ringan karena adanya
obat anti nyeri yang di berikan kepada pasien. Untuk antibiotik untuk mencegah
terjadinya infeksi pasca sunat. Untuk obat-obatan sudah ada pada pembahasan di
tulisan kami yang lain.
Istirahat.
Istirahat ini sangat penting sekali di dalam proses penyembuhan luka, maka
seyognyanya penuhi kebutuhan tidur atau istirahat ini agar pemnyembuhan luka
bisa maksimal. Pembahasan tentang istirahat dengan penyembuhan luka ini sudah
kami bahas sebelumnya di tulisan yang lain di Blog ini silakan di buka.
Menghindari aktifitas berat. Hal ini
berkaitan dengan kebutuhan istirahat ekstra yang di butuhkan agar proses
penyembuhan luka bisa berlangsung maksimal. Di samping itu, dalam kondisi
terdapat luka di penis, maka akan sebaiknya menghindari aktifitas berat seperti
lari-lari pada anak-anak, atau olahraga berat pada orang dewasa. Paling tidak 2
sampai 3 hari kami menyarankan untuk lebih banyak istirahat atau tidur,
kemudian baru mulai melakukan aktifitas ringa sehari-hari. Kami tidak
menganjurkan bed rest total atau hanya tiduran saja sampai berhari-hari lebih
dari 3 hari. Hal ini malah kurang bagus, semakin dini di latih untuk melakukan
aktifitas ringan sehari-hari akan semakin bagus, apalagi pada pasien dewasa,
kami menyarankan untuk bisa segera memulai latihan melakukan aktifitas ringan
sehari-hari, atau bahkan masih bekerja, dengan syarat pekerjaan nya bukan
pekerjaan yang berat tidak lah masalah tetap di lakukan.
Jaga
luka tetap kering. Kami di Rumah Sunat Al Ikhwah Sesetan Denpasar
Bali memilih untuk tidak membungkus perban pada pasien pasca sunat. Hal ini
kami lakukan karena hemat kami yang pertama perban akan menutup luka sehingga luka menjadi
lembab dan basah, yang kedua perban akan menempel pada luka sehingga memberikan
pengalaman yang sangat tidak nyaman di saat proses melepas perban, yang ketiga
perawatan luka pasca di sunat akan lebih sederhana dan simple karena kita tidak
bisa memastikan bagaimana kondisi anak atau pasien sunat pada dewasa setelah
sunat di saat proses perawatan, adakalanya ada anak yang sangat sulit untuk di
rawat lukanya, jangankan di lepas perban, di sentuh pahanya aja sudah
teriak-teriak, sehingga di sini apabila terjadi, tindakan perawatan akan lebih
mudah di banding dengan jika luka itu di perban. Jadi di sini sebaiknya supaya
luka tetap kering , selama 5 hari sementara mandinya di lap aja pake lap basah
dulu pada anak, apabila pada pasien dewasa silakan mandi akan tetapi luka
sunatnya di tutup atau di bungkus pakai sesuatu sehingga tidak kena air. Di atas
5 hari silakan luka terkena air mandi sudah aman.
Berhati-hati
ketika buang air keci dan buang air besar. Sebaiknya saat BAK atau
BAB di kondisikan agar air tidak mengenai luka sunatnya, bisa membawa tissu
untuk jaga-jaga apabila ternyata luka masih saja terkena air, langsung saja
keringkan pakai tisu. Hal ini terutama pada 3 hari pertama, di atas 3 hari
biasanya luka sudah di penuhi oleh sel radang pertahanan tubuh, sehingga lebih
aman ketika kena air.
Memakai
pakaian yang longgar. Pada anak-anak biasanya di beri celana dalam
khusus sunat setelah proses sunat, akan tetapi celana dalam ini tidak kami
sarankan di pakai terus menerus, karena akan membuat kondisi luka menjadi
lembab dan basah, akhirnya luka rawan terinfeksi dan tidak kering-kering. Di Rumah
Sunat kami benar-benar menekankan supaya celana dalam sunat ini harus di lepas di
rumah, di buka, supaya luka terkena udara dan lebih cepat kering. Pakaian
yang longgar di sini bertujuan supaya tidak menekan penis. Akan tetapi pada
pasien dewasa, atau ukuran penis remaja kami menyarankan segera latihan pakai
celana dalam biasa, yang pertama supaya posisi penis diam tidak bergerak-gerak,
tidak menggantung, sehingga bengkak pasca sunat segera mengecil dan yang kedua
supaya pada pasien dewasa segera terbiasa memakai celana dalam biasa dan segera
bisa berkatifitas kerja seperti biasa.
Dengan
perawatan yang baik, luka khitan akan berangsur mengering dan sembuh. Umumnya
diperlukan waktu 2-4 minggu sampai luka
benar-benar kering. Selama merawat luka khitan di rumah, bisa jadi terjadi
hal-hal yang mengharuskan anak atau pasien sunat dewasa
untuk segera dibawa ke dokter, diantaranya:
- Terjadi pendarahan yang tak kunjung berhenti.
- Mengalami kesulitan buang air kecil.
- Jahitan terlepas sebelum waktunya (bekas jahitan meninggalkan luka terbuka).
- Rasa sakit atau pembengkakan penis yang tidak berkurang atau hilang setelah minum obat, atau semakin parah.
- Ada pembengkakan berwarna biru atau kehitaman.
- Terbentuk nanah disertai demam.
Demikianlah
tips merawat luka khitan atau sunat agar cepat kering dan sembuh. Tentunya selain
perawatan nya, ada beberapa factor juga yag perlu di perhatikan juga seperti
masalah makanan dan istirahat, dengan begitu proses penyembuhan akan berjalan
maksimal dan lebih cepat.