Selamat datang di RUMAH SUNAT AL IKHWAH BALI

"Jadikan hidup anda lebih bersih dan sehat"

Rumah Sunat Al Ikhwah Bali (circumcision specialistic in Denpasar Bali dengan hipnoanestesi)

Rumah Sunat Al Ikhwah berdiri pada bulan juli 2006 dan sampai sekarang masih berkhidmad di dalam pelayanan jasa khitan untuk wilayah Bali dan sekitarnya, bahkan pasien yang datang sampai dari makasar, irian jaya, kupang, lombok, jogjakarta, banyuwangi, jember, jakarta, medan dan surabaya. usia pasien yang di layani di RSAI sangat bervariatif, dari umur 0 tahun sampai 90 tahun sering di tangani, tentunya dalam masalah khitan ini tidak ada kata terlambat, umur berapapun bisa dan tidak ada permasalahan. dokter yang bertugas di RSAI adalah dokter yang khusus menangani khitan atau sunat (spesialistik di bidang sunat/khitan), sehingga dari segi pengalaman dan kualitas sudah tidak di ragukan lagi. Yang terbaru adalah kombinasi antara hipnosis sederhana dan anestesi dengan minimal rasa sakit "HIPNOANESTESI", dengan metode bius ini sunat menjadi semakin nyaman dan benar2 bisa tanpa rasa sakit atau minimal sekali rasa sakit (pada anak-anak yang sudah siap sunat secara psikologis). kedepan RSAI akan senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan dan mengembangkan berbagai metode yang lebih canggih, cepat dan tepat untuk khitan atau sunat.

Arsip Blog

Selasa, 10 November 2009

Sunat Cegah Kanker Mulut Rahim

8/12/2008 - 21:44
[increase] [decrease]
Sunat Cegah Kanker Mulut Rahim
Ediya Moralia

INILAH.COM, Jakarta � Jangan pernah takut disunat. Sebab, sunat ternyata membawa banyak manfaat. Selain melindungi pria dari virus mematikan AIDS, sunat juga bisa mencegah virus penyebab kanker mulut rahim pada perempuan.

Laporan Journal of Infectious Diseases tampaknya akan menambah jumlah perdebatan apakah pria - dan bayi yang baru lahir - mesti disunat untuk melindungi kesehatan mereka. Juga, tentang kemungkinan kesehatan pasangan seks mereka pada masa depan.

Dr Bertran Auvert dari University of Versailles di Prancis dan rekannya di Afrika Selatan memeriksa lebih dari 1.200 pria yang datang ke sebuah klinik di Afrika Selatan. Mereka mendapati fakta bahwa kurang dari 15% pria yang disunat dan 22% pria yang tak disunat tertular virus papilloma manusia, HPV. Virus ini penyebab utama kanker mulut rahim dan kutil di kelamin.

"Temuan ini menjelaskan mengapa perempuan dengan pasangan yang disunat menghadapi risiko yang lebih rendah untuk terserang kanker mulut rahim, dibandingkan dengan perempuan yang memiliki pasangan tidak disunat," tulis para peneliti tersebut.

Dokumen kedua yang menjadikan pria AS sebagai obyek penelitian memperoleh hasil yang kurang jelas. Namun Carrie Nielson dan rekannya dari Oregon Health & Science University mengatakan mereka mendapati petunjuk bahwa sunat mungkin melindungi pria.

Mencegah AIDS

Sementara itu, Lee Warner dari US Centers for Disease Control and Prevention dan rekannya meneliti pria Amerika-Afrika di Baltimore. Hasilnya, 10% dari mereka yang disunat menghadapi risiko tinggi tertular HIV. Angka itu masih di bawah 22% pria tak disunat yang berisiko tertular virus yang sama.

"Sunat berhubungan dengan sangat berkurangnya risiko HIV. Hasil studi lain yang memperlihatkan pengurangan risiko HIV di kalangan pria heteroseksual dapat digeneralisir dalam konteks AS," tulis mereka.

Berbagai studi yang mendukung sunat bisa mengurangi penularan HIV telah dilakukan di Afrika. Dr Ronald Gray dari John Hopkins University di Baltimore dan rekannya mengatakan mereka mendapat laporan itu membesarkan hati.

"Di Amerika Serikat, sunat kurang umum di kalangan pria Hispanik dan Afro-Amerika, yang juga adalah sub-kelompok yang memiliki risiko paling tinggi untuk terinfeksi HIV," tulis mereka. Dari situ, mereka menarik kesimpula, sunat sangat mungkin memberi cara perlindungan tambahan terhadap HIV pada kelompok dengan risiko paling kecil ini.

Tetapi mereka menyatakan American Academy of Pediatrics (AAP) tak menyarankan sunat rutin bagi bayi yang baru dilahirkan. "Sebagai konsekuensi dari keputusan AAP ini, Medicaids (program asuransi medis) tak mencakup biaya sunat, dan ini sangat tak menguntungkan bagi anak laki-laki Hispanik dan Amerika Afrika yang lebih miskin, yang saat dewasa mungkin menghadapi risiko tinggi terhadap HIV," tulis Gray dan rekannya.

"Juga patut diperhatikan bahwa angka sunat telah turun di AS, mungkin akibat kurangnya cakupan Medicaid," kata mereka.

Sebanyak 33 juta orang di dunia tertular AIDS yang belum ada obat atau vaksinnya. HPV adalah infeksi yang paling umum menular melalui hubungan seks di dunia, dan 20 juta orang di AS telah terinfeksi. HPV menyebabkan kanker mulut rahim. Sebanyak 300.000 perempuan di dunia setiap tahun telah tewas akibat virus ini. [I4]