Selamat datang di RUMAH SUNAT AL IKHWAH BALI

"Jadikan hidup anda lebih bersih dan sehat"

Rumah Sunat Al Ikhwah Bali (circumcision specialistic in Denpasar Bali dengan hipnoanestesi)

Rumah Sunat Al Ikhwah berdiri pada bulan juli 2006 dan sampai sekarang masih berkhidmad di dalam pelayanan jasa khitan untuk wilayah Bali dan sekitarnya, bahkan pasien yang datang sampai dari makasar, irian jaya, kupang, lombok, jogjakarta, banyuwangi, jember, jakarta, medan dan surabaya. usia pasien yang di layani di RSAI sangat bervariatif, dari umur 0 tahun sampai 90 tahun sering di tangani, tentunya dalam masalah khitan ini tidak ada kata terlambat, umur berapapun bisa dan tidak ada permasalahan. dokter yang bertugas di RSAI adalah dokter yang khusus menangani khitan atau sunat (spesialistik di bidang sunat/khitan), sehingga dari segi pengalaman dan kualitas sudah tidak di ragukan lagi. Yang terbaru adalah kombinasi antara hipnosis sederhana dan anestesi dengan minimal rasa sakit "HIPNOANESTESI", dengan metode bius ini sunat menjadi semakin nyaman dan benar2 bisa tanpa rasa sakit atau minimal sekali rasa sakit (pada anak-anak yang sudah siap sunat secara psikologis). kedepan RSAI akan senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan dan mengembangkan berbagai metode yang lebih canggih, cepat dan tepat untuk khitan atau sunat.

Arsip Blog

Rabu, 27 Januari 2010

Pria yang Disunat Lebih Disukai

Minggu, 20/12/2009 15:09 WIB
Pria yang Disunat Lebih Disukai

Nurul Ulfah - detikHealth

img
Ilustrasi ( Foto: mynewsletterbuilder)
Chicago, Studi terbaru melaporkan bahwa wanita merasa lebih puas berhubungan seks dengan pria yang disunat ketimbang dengan pria yang tidak disunat. Kebersihan alat kelamin pria sangat menentukan kepuasan wanita.

Beberapa pakar sebelumnya pernah berasumsi bahwa dengan memangkas kulit kepala penis (menyunat), kenikmatan wanita dalam berhubungan seks menjadi berkurang. Namun peneliti dari Uganda membantahnya dengan membuktikan bahwa para wanita justru merasa puas setelah pasangannya disunat.

Meski demikian, Dr Ronald H Gray mengatakan efek kepuasan tersebut tidak terlalu signifikan, bahkan tidak berpengaruh sama sekali pada pria itu sendiri. Studi dilakukan dengan mewawancara 455 wanita berusia 15 hingga 49 tahun, sebelum dan sesudah suaminya disunat.

Hasilnya, 177 wanita (39,8 persen) mengaku mengalami peningkatan kepuasan seksual setelah suaminya disunat. Sementara itu, hanya 13 wanita (2,9 persen) yang
dilaporkan mengalami penurunan tingkat kepuasan seks.

Alasan utama yang banyak disebutkan wanita yang mengalami tingkat kepuasan seks adalah karena tingkat higienis (kebersihan) yang lebih baik pada pria yang disunat. Alasan lainnya adalah frekuensi orgasme pria maupun wanita yang lebih sering, kemampuan mempertahankan ereksi yang lebih baik dan hasrat seksual pria yang lebih besar.

Studi ini semakin menguatkan bahwa sunat pada pria membawa manfaat yang besar. Sebelumnya peneliti pernah membuktikan bahwa sunat pria mencegah risiko penyebaran HIV. Bahkan di Uganda, Kenya dan Afrika Selatan, penurunan tingkat infeksi HIV dengan teknik sunat bisa mencapai 50 hingga 60 persen.

"Studi ini sangat penting dan unik. Di Afrika timur dan selatan, tingginya prevalensi infeksi HIV berkorelasi dengan rendahnya tingkat penyunatan. Jika kita bisa meningkatkan proporsi pria yang disunat maka prevalensinya akan turun pada 10 hingga 20 tahun mendatang. Opini wanita tentang kepuasan seksual yang dirasakannya setelah pasangannya disunat juga bisa membantu," kata Dr Robert C Balley dari University of Illnois at Chicago School of Public Health seperti dilansir Health24, Minggu (20/12/2009).

(fah/ir)