Selamat datang di RUMAH SUNAT AL IKHWAH BALI

"Jadikan hidup anda lebih bersih dan sehat"

Rumah Sunat Al Ikhwah Bali (circumcision specialistic in Denpasar Bali dengan hipnoanestesi)

Rumah Sunat Al Ikhwah berdiri pada bulan juli 2006 dan sampai sekarang masih berkhidmad di dalam pelayanan jasa khitan untuk wilayah Bali dan sekitarnya, bahkan pasien yang datang sampai dari makasar, irian jaya, kupang, lombok, jogjakarta, banyuwangi, jember, jakarta, medan dan surabaya. usia pasien yang di layani di RSAI sangat bervariatif, dari umur 0 tahun sampai 90 tahun sering di tangani, tentunya dalam masalah khitan ini tidak ada kata terlambat, umur berapapun bisa dan tidak ada permasalahan. dokter yang bertugas di RSAI adalah dokter yang khusus menangani khitan atau sunat (spesialistik di bidang sunat/khitan), sehingga dari segi pengalaman dan kualitas sudah tidak di ragukan lagi. Yang terbaru adalah kombinasi antara hipnosis sederhana dan anestesi dengan minimal rasa sakit "HIPNOANESTESI", dengan metode bius ini sunat menjadi semakin nyaman dan benar2 bisa tanpa rasa sakit atau minimal sekali rasa sakit (pada anak-anak yang sudah siap sunat secara psikologis). kedepan RSAI akan senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan dan mengembangkan berbagai metode yang lebih canggih, cepat dan tepat untuk khitan atau sunat.

Arsip Blog

Minggu, 20 Mei 2018

Bahaya Jika Tidak Sunat/Khitan

Ada beberapa bahaya jika tidak melakukan sunat atau khitan, antara lain :

1. Peradangan

Pria yang tidak disunat bisa mengalami peradangan kepala penis akibat kebersihan yang buruk. Hal ini dikarenakan sulitnya membersihkan smegma akibat fimosis. Selain itu, penggunaan sabun yang tidak tepat juga dapat menyebabkan terjadinya iritasi sehingga peradangan yang terjadi akan semakin parah.
Pada negara maju seperti halnya Amerika Serikat, kini sunat telah banyak dianjurkan untuk mencegah terjadinya infeksi saluran kemih serta untuk menghindari terjadinya kanker serviks. Penis yang disunat ternyata akan menghasilkan smegma yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan mereka yang tidak sunat. Penis yang telah disunat dapat menghasilkan smegma yang lebih sedikit atau bahkan sama sekali tidak ada sehingga penis lebih mudah dijaga faktor kebersihannya.

2. Terkena Infeksi

Pria yang tidak disunat maka kelembaban yang ada akan terperangkap pada penis serta bagian kulupnya. Hal ini dapat meningkatkan perkembangbiakan kuman serta bakteri yang ada. Bukan hanya itu, namun pria yang tidak disunat rentan akan jamur serta infeksi pada saluran kencing.
Bahayanya lagi, pria yang tidak disunat lebih rentan terkena penyakit menular seperti HPV dan HIV – AIDS. Melakukan hubungan seks dengan pria yang tidak disunat terkait dengan faktor kebersihannya. Mereka yang tidak disunat akan kesulitan dalam menjaga penis mereka untuk tetap bersih.

3. Fimosis

Seorang laki-laki yang tidak disunat dapat mengalami fimosis taitu penyempitan kulup yang tidak bisa ditarik melalui kepala penis. Berikut ini adalah hal tentang fimosis :
– Fimosis dapat terjadi karena bawaan atau bisa pula disebabkan oleh infeksi yang terjadi berulang kali pada kulit.
– Pada usia anak-anak di bawah lima tahun, kulup yang tidak sepenuhnya dapat ditarik masih bersifat normal. Kulup secara alami akan menjadi lebih longgar dan lemas seiring dengan usia yang bertambah.
– Namun setelah usia 5 tahun berlalu dan kulup masih juga lengket, hal ini bisa bermasalah akibat glans yang tidak dapat dibersihkan.
– Jika sudah demikian, smegma akan semakin banyak disana. Akibat dari penumpukan smegma atau kotoran pada glans adalah infeksi, inflamasi atau bisa pula susah buang air.
– Pada pria yang telah dewasa masalah ini dapat mengganggu keharmonisan rumah tangga akibat hubungan seksual yang menjadi tidak nyaman. Bahkan tidak jarang fimosis dapat menimbulkan rasa sakit ketika ereksi.

4. Parafimosis

Tidak hanya fimosis, namun pria yang tidak disunat ternyata juga beresiko mengalami parafimosis. Parafimosis adalah keadaan dimana kulup dapat ditarik namun tidak bisa dikembalikan pada posisi semula. Kondisi ini dapat terjadi akibat peradangan atau penyempitan pada bagian kulup. Di dunia medis, dokter mungkin bisa mengembalikan kulup untuk kembali menutupi glans namun ketika masalah yang sama terjadi terus dan berulang, maka sunat menjadi pilihan yang harus dilakukan.

5. Alasan Seksual

Alasan utama dari sunat lainnya adalah dipandang dari sisi seksual. Mereka yang tidak melakukan sunat bisa mengalami ejakulasi dini atau gangguan akibat kulup yang terlalu panjang. Kulup penis yang ukurannya terlalu panjang dapat mempengaruhi pengalaman seksual akibat tidak adanya stimulus yang tepat selama melakukan hubungan intim. Mereka yang mengalami ejakulasi dini dapat menjadikan sunat sebagai salah satu solusinya.
Pada sebuah studi yang dilakukan di negara Denmark, banyak laporan mengenai istri yang merasa tidak puas dengan kehidupan seksual mereka dengan suami yang tidak bersunat. Meski begitu hingga saat ini masih belum bisa dipastikan menganai bagaimana sunat bisa mempengaruhi kenikmatan hubungan seksual bagi seorang wanita.

Tidak ada komentar: