Selamat datang di RUMAH SUNAT AL IKHWAH BALI
"Jadikan hidup anda lebih bersih dan sehat"
Rumah Sunat Al Ikhwah Bali (circumcision specialistic in Denpasar Bali dengan hipnoanestesi)
Rumah Sunat Al Ikhwah berdiri pada bulan juli 2006 dan sampai sekarang masih berkhidmad di dalam pelayanan jasa khitan untuk wilayah Bali dan sekitarnya, bahkan pasien yang datang sampai dari makasar, irian jaya, kupang, lombok, jogjakarta, banyuwangi, jember, jakarta, medan dan surabaya. usia pasien yang di layani di RSAI sangat bervariatif, dari umur 0 tahun sampai 90 tahun sering di tangani, tentunya dalam masalah khitan ini tidak ada kata terlambat, umur berapapun bisa dan tidak ada permasalahan. dokter yang bertugas di RSAI adalah dokter yang khusus menangani khitan atau sunat (spesialistik di bidang sunat/khitan), sehingga dari segi pengalaman dan kualitas sudah tidak di ragukan lagi. Yang terbaru adalah kombinasi antara hipnosis sederhana dan anestesi dengan minimal rasa sakit "HIPNOANESTESI", dengan metode bius ini sunat menjadi semakin nyaman dan benar2 bisa tanpa rasa sakit atau minimal sekali rasa sakit (pada anak-anak yang sudah siap sunat secara psikologis). kedepan RSAI akan senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan dan mengembangkan berbagai metode yang lebih canggih, cepat dan tepat untuk khitan atau sunat.
Senin, 30 November 2015
Penjelasan Medis Fenomena Disunat Jin
KOMPAS.com — Anda mungkin pernah mendengar atau membaca berita adanya anak laki-laki dengan organ penis yang mendadak berubah seperti habis disunat. Masyarakat menyebut fenomena tersebut sebagai "disunat jin".
Dalam dunia kedokteran, hal itu sebenarnya merupakan kondisi parafimosis. Kondisi ini terjadi ketika kulit kepala penis tertarik ke belakang, dan tidak bisa dikembalikan ke posisi semula (batang penis).
Masyarakat biasanya justru bersyukur jika anaknya mengalami fenomena "disunat jin" karena tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk sunatan.
Menurut dr Muhammad Zaien, justru anak yang mengalami parafimosis harus segera disunat.
"Kalau tidak disunat, (kulit kepala penis) bisa menjepit leher penis sehingga aliran darah terganggu. Kalau jepitannya kuat, anak bisa kesakitan," kata dokter dari klinik Rumah Sunatan ini.
Zaein menjelaskan, parafimosis biasanya terjadi pada anak laki-laki yang mengalami fimosis parsial sehingga kepala penis tidak bisa kembali ke posisi semula.
"Biasanya itu sudah bawaan sejak lahir. Karena kulit yang terbentuk kecil, maka saat ereksi atau ada tekanan, kulit akan terdorong ke belakang," paparnya.
Oleh karena itu, anak yang mengalami parafimosis sebaiknya harus segera dibawa ke dokter.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar