Selamat datang di RUMAH SUNAT AL IKHWAH BALI

"Jadikan hidup anda lebih bersih dan sehat"

Rumah Sunat Al Ikhwah Bali (circumcision specialistic in Denpasar Bali dengan hipnoanestesi)

Rumah Sunat Al Ikhwah berdiri pada bulan juli 2006 dan sampai sekarang masih berkhidmad di dalam pelayanan jasa khitan untuk wilayah Bali dan sekitarnya, bahkan pasien yang datang sampai dari makasar, irian jaya, kupang, lombok, jogjakarta, banyuwangi, jember, jakarta, medan dan surabaya. usia pasien yang di layani di RSAI sangat bervariatif, dari umur 0 tahun sampai 90 tahun sering di tangani, tentunya dalam masalah khitan ini tidak ada kata terlambat, umur berapapun bisa dan tidak ada permasalahan. dokter yang bertugas di RSAI adalah dokter yang khusus menangani khitan atau sunat (spesialistik di bidang sunat/khitan), sehingga dari segi pengalaman dan kualitas sudah tidak di ragukan lagi. Yang terbaru adalah kombinasi antara hipnosis sederhana dan anestesi dengan minimal rasa sakit "HIPNOANESTESI", dengan metode bius ini sunat menjadi semakin nyaman dan benar2 bisa tanpa rasa sakit atau minimal sekali rasa sakit (pada anak-anak yang sudah siap sunat secara psikologis). kedepan RSAI akan senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan dan mengembangkan berbagai metode yang lebih canggih, cepat dan tepat untuk khitan atau sunat.

Arsip Blog

Sabtu, 14 Januari 2012

Setelah  Disunat, Pasien  Herpes Selama 20 Tahun  Jadi  Sembuh

Senin, 31 Oktober 2011 16:29
JAYAPURA—Ketua Pelaksana Harian Komisi Penanggulangan  AIDS (KPA)  Provinsi Papua drh. Constant Karma  menegaskan,  sunat atau sirkumsisi sebagai  upaya pencegahan  virus HIV  dan AIDS, ternyata  mampu pula  mengobati  penyakit  herpes  atau gejala melepuh kulit  pada penis  yang  diderita  seorang  dokter  selama 20  tahun terakhir ini. “Dokter ini  menyampaikan  kepada saya  via SMS bahwa setelah  mengikuti  penjelasan sunat  di Jayapura beberapa waktu lalu dia melakukan sunat, ternyata setelah itu  dia tak  lagi  menderita penyakit herpes pada  kemaluannya yang dialaminya  selama 20 tahun,” ujar  Constant Karma yang juga menjabat  Sekda Provinsi Papua  usai   pertemuan   bersama Tim  Komisi VIII DPR RI dan  stakeholder (pemangku kepentingan)   membahas masalah sosial dan keagamaan di Papua di Aula Sasana Karya, Kantor Gubernur Papua, Jayapura, Senin (31/10). Namun demikian, Sekda Provinsi Papua tak menjelaskan secara detail  identitas   dokter yang sembuh dari penyakit  herpes tersebut. Tapi SMS dari dokter masih disimpannya.  Sebagaimana  pengakuan  dokter tersebut, katanya, selama  20 tahun menderita penyakit  herpes  telah melakukan pelbagai  pengobatan tapi  tak pernah sembuh. Tapi  ketika dia sunat karena  mendengar penjelasan   dari KPA Provinsi Papua  bahwa sunat atau sirkumsisi mampu mencegah  virus HIV dan AIDS ternyata penyakit herpes hilang .  
Menurutnya, selama   3 tahun pihaknya  melakukan dialog dan sosialisasi  tentang sunat di Jayapura, Merauke, Biak dan lain lain  ia  belum pernah mendapatkan  protes atau bantahan dari  masyarakat. (mdc/don/l03)
Bintangpapua.com

Tidak ada komentar: