Selamat datang di RUMAH SUNAT AL IKHWAH BALI

"Jadikan hidup anda lebih bersih dan sehat"

Rumah Sunat Al Ikhwah Bali (circumcision specialistic in Denpasar Bali dengan hipnoanestesi)

Rumah Sunat Al Ikhwah berdiri pada bulan juli 2006 dan sampai sekarang masih berkhidmad di dalam pelayanan jasa khitan untuk wilayah Bali dan sekitarnya, bahkan pasien yang datang sampai dari makasar, irian jaya, kupang, lombok, jogjakarta, banyuwangi, jember, jakarta, medan dan surabaya. usia pasien yang di layani di RSAI sangat bervariatif, dari umur 0 tahun sampai 90 tahun sering di tangani, tentunya dalam masalah khitan ini tidak ada kata terlambat, umur berapapun bisa dan tidak ada permasalahan. dokter yang bertugas di RSAI adalah dokter yang khusus menangani khitan atau sunat (spesialistik di bidang sunat/khitan), sehingga dari segi pengalaman dan kualitas sudah tidak di ragukan lagi. Yang terbaru adalah kombinasi antara hipnosis sederhana dan anestesi dengan minimal rasa sakit "HIPNOANESTESI", dengan metode bius ini sunat menjadi semakin nyaman dan benar2 bisa tanpa rasa sakit atau minimal sekali rasa sakit (pada anak-anak yang sudah siap sunat secara psikologis). kedepan RSAI akan senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan dan mengembangkan berbagai metode yang lebih canggih, cepat dan tepat untuk khitan atau sunat.

Arsip Blog

Minggu, 27 September 2015

Pendarahan Akibat Salah Sunat, Dilarikan ke RS Sanglah

DENPASAR, BALIPOST.com- Gara-gara sunat tidak dilakukan oleh ahlinya, Sipri (30), tinggal di Kerobokan, Denpasar dilarikan ke RS Sanglah, Minggu (29/6). Pria ini mengalami pendarahan setelah proses khitan terjadi kesalahan. Diangkut mobil pick up, korban tiba di RS Sanglah pukul 14.00 wita. Yang aneh, dari ketiga temannya yang disunat, hanya korban yang mengalami pendarahan. “Ada tiga orang yang menjalani sunat, tapi hanya Sipri yang mengalami pendarahan,” ujar Sipus, teman korban. Kegiatan khitan ini, kata dia, merupakan adat kebiasaan dan inisiatif sendiri. Menurut warga Soe, Kupang ini yang melakukan sunat adalah temannya sendiri. Kegiatan itu dilakukan, Sabtu (28/6) malam. Usai disunat, luka bekas sunatan it uterus mengeluarkan darah. Merasa berbahaya, korban akhirnya dirujuk ke RS. (wira sanjiwani/balipost)

Tidak ada komentar: