Selamat datang di RUMAH SUNAT AL IKHWAH BALI

"Jadikan hidup anda lebih bersih dan sehat"

Rumah Sunat Al Ikhwah Bali (circumcision specialistic in Denpasar Bali dengan hipnoanestesi)

Rumah Sunat Al Ikhwah berdiri pada bulan juli 2006 dan sampai sekarang masih berkhidmad di dalam pelayanan jasa khitan untuk wilayah Bali dan sekitarnya, bahkan pasien yang datang sampai dari makasar, irian jaya, kupang, lombok, jogjakarta, banyuwangi, jember, jakarta, medan dan surabaya. usia pasien yang di layani di RSAI sangat bervariatif, dari umur 0 tahun sampai 90 tahun sering di tangani, tentunya dalam masalah khitan ini tidak ada kata terlambat, umur berapapun bisa dan tidak ada permasalahan. dokter yang bertugas di RSAI adalah dokter yang khusus menangani khitan atau sunat (spesialistik di bidang sunat/khitan), sehingga dari segi pengalaman dan kualitas sudah tidak di ragukan lagi. Yang terbaru adalah kombinasi antara hipnosis sederhana dan anestesi dengan minimal rasa sakit "HIPNOANESTESI", dengan metode bius ini sunat menjadi semakin nyaman dan benar2 bisa tanpa rasa sakit atau minimal sekali rasa sakit (pada anak-anak yang sudah siap sunat secara psikologis). kedepan RSAI akan senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan dan mengembangkan berbagai metode yang lebih canggih, cepat dan tepat untuk khitan atau sunat.

Arsip Blog

Minggu, 06 April 2014

Studi Ini Pastikan Khitan Tak Pengaruhi Nikmatnya Bercinta

Sydney - Sebelumnya khitan dituding dapat menurunkan kepuasan pria saat berhubungan seksual dengan istrinya karena adanya proses pengelupasan kulup yang menyebabkan sensitivitas alat kelamin menjadi berkurang. Akhirnya sebuah studi memastikan ini sama sekali tak terbukti.Meski sejumlah studi melaporkan adanya efek negatif dari prosedur ini, nyatanya tim peneliti asal Australia pun menyimpulkan prosedur ini sama sekali tak berdampak terhadap sensitivitas alat kelamin maupun kepuasan seksual para pria."Manfaat kesehatan dari khitan ada beragam dan terdokumentasi dengan baik, termasuk menurunkan risiko HIV dan infeksi menular seksual dari virus maupun bakteri lainnya; menurunkan angka penderita kanker penis dan bisa juga kanker prostat, dan bagi wanita yang pasangannya disunat, risiko kanker serviks dan infeksi seperti HPV dan chlamydianya juga rendah. Tapi masih ada kekhawatiran jika khitan dapat mengurangi fungsi dan kenikmatan aktivitas seksual pada pria," ungkap ketua tim peneliti Profesor Brian Morris dari University of Sydney seperti dilansir Daily Mail, Senin (9/12/2013).Namun setelah Morris dan rekannya John Krieger mengamati 36 studi yang melibatkan 40.473 pria, separuh di antaranya sudah disunat dan separuhnya belum, dari situ keduanya menemukan banyak studi yang melaporkan bahwa khitan tidaklah memberikan efek samping terhadap sensitivitas penis, gairah seksual, sensasi seksual, fungsi ereksi, ejakulasi dini, durasi berhubungan seksual, kepuasan dan kenikmatan seksual, termasuk tidak menimbulkan rasa sakit ketika terjadi penetrasi. Bahkan prosedur ini juga tidak menyebabkan para pria susah mencapai orgasme seperti yang dikhawatirkan sebelumnya. "Sebaliknya studi-studi yang menemukan efek negatif dari khitan memiliki kualitas yang rendah," kata Morris.Tak lupa Morris mencontohkan salah satu studi dimana penelitinya melakukan percobaan terhadap 3.000 pria di Kenya. Mereka diminta mengisi kuesioner setiap 6 bulan sekali selama 24 bulan setelah disunat. Dan terbukti dari setiap poin, tidak ditemukan adanya perbedaan performa maupun kepuasan seksual para pria yang disunat, pun pada mereka yang tidak disunat.Bahkan dalam kurun 24 bulan, 99,9 persen mengaku 'puas' dengan prosedur yang mereka lakukan. 72 persen mengatakan sensitivitas penisnya justru bertambah dan hanya 19 persen saja yang mengatakan tak ada bedanya dengan sebelum dikhitan. Sedangkan 63 persen lainnya mengaku lebih mudah mencapai orgasme setelah dikhitan, meski 22 persen mengaku sama saja.Percobaan besar lainnya yang melibatkan 2.250 pria asal Uganda juga tidak dilaporkan adanya perbedaan hasrat seksual atau ereksi bagi pria-pria yang menjalani khitan. Setahun pasca dikhitan, 99 persen partisipan malah mengaku mengalami peningkatan kepuasan seksual. Rahma Lillahi Sativa - detikHealth

Tidak ada komentar: